Banjarmasin, Koranpelita.com
DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan mengusulkan beberapa alternatif, untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala hingga Cemara Kota Banjarmasin.
Beberapa usulan alternatif itu merupakan kesimpulan yang disepakati dari rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kalsel bersama Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XV dan Dinas Perhubungan Kalsel.
Rabu (17/3/2021).
“Usulan beberapa alternatif ini akan disampaikan DPRD Kalsel kepada Penjabat Gubernur Kalsel untuk mengambil kebijakan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas akibat truk angkutan barang,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Sahrujani usai rapat digedung DPRD sore itu.
Pihaknya lanjut politisi Golkar ini, juga segera menyampaikan hasil RDP ini kepada Ketua DPRD Kalsel untuk secepatnya dikomunikasikan dengan Penjabat Gubernur Kalsel untuk solusi mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Handil Bakti hingga Cemara.
Menurut H Sahrujani, langkah ini merupakan upaya mengatasi kemacetan lalu lintas tersebut tentunya harus melibatkan banyak instansi terkait termasuk kepolisian, sehingga diperlukan kebijakan gubernur untuk mengatur lalu lintas.
“Untuk mengurai kemacetan lalu lintas di sejumlah titik tersebut, maka diperlukan pengaturan lalu lintas di kawasan macet tersebut,” jelasnya.
Anggota Komisi III DPRD Kalsel H Hasanudin Murad, menambahkan, bahwa kemacetan yang terjadi di kawasan Handil Bakti dan Cemara, dikarenakan Jembatan Matraman tidak bisa digunakan untuk angkutan barang, sehingga menggunakan Jalan Gubernur Syarkawie untuk ke daerah Banua Enam, Barito Kuala maupun Kalimantan Tengah.
“Sementara perbaikan Jalan Gubernur Syarkawie belum rampung, bahkan rusak pasca banjir yang melanda Kalsel beberapa waktu lalu,” kata Hasanuddin Murad.
Mantan Bupati Batola dua periode ini menjelaskan, untuk Jembatan Matraman bisa dilintasi truk angkutan barang yang kosong atau tidak membawa muatan, mengingat jembatan sementara hanya mampu menahan beban hingga 30 ton, memang ada kendala untuk manuver, karena lokasinya sempit.
Sedangkan untuk perbaikan jalan Gubernur Syarkawie bisa dilakukan pada siang hari, karena malam hari bisa digunakan truk pengangkut barang, sehingga perbaikan dapat dipercepat, kemudian Jembatan Alalak 1 yang lama akan diperbaiki, sehingga bisa digunakan kendaraan berukuran kecil, seperti mobil pribadi dari arah Banjarmasin menuju Barito Kuala.
“Kemacetan lalu lintas bisa terselesaikan, jika ini diterapkan,” tegas politisi golkar yang juga mantan anggota DPR RI ini.
Sementara itu Kepala BPJN Kalsel Syauqi Kamal, mengatakan pihaknya akan mengupayakan mempercepat proses perbaikan jembatan Alalak 1 agar bisa digunakan mobil pribadi.
“Secepatnya kita usahakan bisa diperbaiki dan digunakan, karena memang kondisi jembatan Alalak 1 yang lama cukup memprihatinkan,” kata Sauqi.
Sedangkan jalan Gubernur Syarkawie bisa digunakan, asalkan truk angkutan mau sabar dan antri untuk melintasi jalan tersebut, mengingat ada sekitar tujuh titik yang kondisinya hancur, akibat banjir lalu.
“Kita berupaya mengejar perbaikan darurat agar jalan tersebut bisa dilintasi truk angkutan, mengingat proyek ini dijadwalkan rampung tahun 2022,” sebutnya.
Sauqi menambahkan, untuk penggunakan Jembatan Matraman, kontruksi jembatan tersebut aman dilintasi hingga 30 ton, namun ada kendala manuver, sehingga diragukan untuk dilintasi truk angkutan.
“Kita coba dulu di lapangan, apakah memungkinkan dilintasi truk angkutan tanpa muatan,” jelas Sauqi. (pik)