Lembaga Pemasyarakatan (Lapas ) IIB Kendal, yang terletak di desa Wonosari kecamatan Patebon ini, juga dikenal dengan nama Lapas Industri. Napi diajari mandiri. Harapannya, supaya setelah bebas nanti, bisa bekerja sesuai ketrampilan yang dipelajari di Lapas. Seperti misal, bertani, dan berternak.
Nah, mulai Jumat (11/03/2021) , penghuni Lapas industri, mendapat pelajaran baru, yaitu baca dan tulis Al Quran. Pengajarnya tidak tangung-tangung, dari Forum Ukhuwah Silaturrahim Pendidikan Al Qur’an (FUSPAQ) Kendal, yang diketuai oleh KH. Moch.Mustamsikin.
Kyai yang sudah bergelar doktor itu, sempat mengjar langsung, bagaimana cara membaca Al Quran dengan benar. Ia juga sempat mengjari, bagaimana cara sholat dengan sempurna.
“Kita sering tidak menghiraukan sholat kita, apakah sudah sempurna apa belum. Ketika takbiratul ikram, sholat yang sempurna itu, dua ibu jari kita menempel di daun telinga bagian bawah,” ujarnya.
Mustamsikin menambahkan, semua napi itu pada prinsipnya mengaji. Mereka sedang belajar, untuk memperbaiki diri, supaya tidak lagi melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
“Sekarang ditambahi belajar membaca Al Quran, supaya mereka selalu ingat kepada Allah,” jelasnya.
Mantan wakil bupati Kendal, periode 2010-2015 tersebut, mengucapkan terima kasih kepada pihak Lapas, yang telah memberi kesempatan pada Fuspaq, untuk ikut dalam program kerohanian tersebut.
“Saya memberi buku cara baca tulis Al Quran kepada napi yang beragama Islam, supaya mereka cepat bisa membaca Al Quran,” katanya.
Sementara itu, kepala Lapas II B Kendal, Rusdedy, mengatakan jumlah napi di LapasII B Kendal inj, sekarang ada 28 orang. Bagi napi yang beragama Islam, semuanya diwajibkan belajar membaca Al Quran. Harapannya, setelah nanti keluar dari Lapas, bisa mengaji dan mengamalkannya.
“Minimal mereka, dengan sering mengaji bisa bertaubat, dan tahu mana yang menjadi larangan Allah, dan mana yang menjadi perintah Allah,” kata Rusdedy.
Belajar membaca Al Quran di Lapas IIB K endal ini, tambah Rusdedy, salah satu program pembinaan kerohanian. Dalam program ini, pihaknya bekerja sama dengan Fuspaq, Kemenag, dan Bank Syariah Indonesia Kendal.
Terkait dengan hal itu, salah satu penghuni Lapas II B Kendal, Bambang Kristianto (46), mengaku ingin sekali bisa membaca hurup Al Quran. Sebab selama ini, dirinya belum bisa mengaji Al Quran.
“Dulu waktu kecil, saya pernah belajar membaca Al Quran, tapi hanya sebentar,” kata Bambang.
Bapak 2 anak yang tinggal di Solo tersebut, setelah keluar dari penjara ingin sekali menjadi bapak dan suami yang baik. Ia juga ingin, kedua anaknya tidak seperti dirinya, dan mencari rezeki yang halal.
“Saya masuk penjara karena membobol toko hand phone di Boyolali dan dipenjara selama 14 bulan,” jelasnya. (SP/dohand)