Jakarta,Koranpelita.com
Pariwisata Indonesia sebelum masa pandemi Covid-19 merupakan sektor andalan yang sangat menjanjikan bagi rakyat Indonesia, tapi kenyataannya sekarang ikut terpuruk akibat menurunnya kemampuan ekonomi dan pengaruh berkurangnya kunjungan wisatawan dunia.
Dalam kesempatan ini Kenari Djaja bersama Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) menyelenggarakan seminar online tentang Fasilitas Publik dan Image Pariwisata yang sangat strategis dalam upaya mengembalikan potensi pariwisata Indonesia di mata dunia, Rabu (10/3/2021).
Dalam sambutannya, Co Founder and President Director of PT Kenari Djaja, Hendra B. Sjarifudin memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno yang turut hadir dan memberikan Keynote Speech di seminar online ini. Tentu juga kepada para narasumber dan moderator Seminar yaitu Nani S. Firmansyah, Ridha Artinto, Naning Adiwoso dan Heru Wicaksono sebagai moderator juga pendiri Majalah Asrinesia serta para peserta seminar online dari seluruh wilayah di Indonesia.
“Dalam menyiapkan daerah tujuan wisata yang potensial, ada persyaratan 3-A, yang perlu dipenuhi, antara lain Akses pencapaian menuju ke lokasi destinasi wisata yang harus mudah, kemudian Atraksi yang menarik pada lokasi wisata tersebut, yang dapat menahan wisatawan lebih lama saat berkunjung,” kata Hendra B. Sjarifudin.
Dijelaskannya, Amenity berupa fasilitas penunjang kebutuhan wisatawan saat berada di lokasi, seperti tempat menginap, tempat makan, tempat belanja souvenir lokal dan kebutuhan toilet yang sehat dan bersih.
Selain sebagai kelengkapan fasilitas penginapan, rumah makan dan tempat belanja yang bersih dan sehat, kebutuhan toilet publik sering menjadi titik lemah dari rangkaian kegiatan pariwisata, baik yang dibagun khusus maupun yang menyatu dengan fasilitas lainnya.
“Kesulitan mendapatkan lokasi yang mudah dijangkau dan desain toiletnya yang belum memenuhi syarat, sering mengurangi upaya memajukan pariwisata hanya karena soal yang sepele,” ungkap Co Founder and President Director of PT Kenari Djaja, Hendra B. Sjarifudin.
Dalam kesempatan ini, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kita harus fokus kepada hal-hal yang paling esensial karena Kebersihan adalah sebagian dari pada Iman.
“Oleh karena itu, saya sekarang mengangkat total ada 452 partisipan menjadi Deputy Chief Toilet Officer sebagai wakil saya untuk memastikan bahwa toilet itu jangan dianggap sepele. Paling tidak 2 atau 3 kali sehari kita harus mengecek toilet tersebut tanpa di wakili,” kata Menteri Sandiaga.
“Toilet ternyata sekarang sebagai simbol pelayanan, pengabdian dan penanda peradaban modern. Semakin modern, semakin tinggi peradaban suatu bangsa semakin nyaman, Indah dan bersih toiletnya,” tambahnya.
Sementara itu, Pakar Desain Interior Naning Adiwoso yang juga Ketua Umum Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) berharap dan apa yang dimaksud dengan Fasilitas Publik sebagai Penunjang Daya Tarik Pariwisata.
Naning mengingatkan pentingnya toilet bagi tujuan Wisata yang harus perfeck, karena begitu banyak kendala yang dihadapi pengelola dan termasuk upaya mengubah mindset penggunanya.
Didampingi oleh Ahli Teknologi Kesehatan Nani S. Firmansyah, peserta seminar diinformasikan persyaratan bila membangun fasilitas toilet untuk umum yang memenuhi syarat di kawasan rekreasi dan wisata.
Ridha Artinto yang ahli dalam pengelolaan public toilet agar selalu tampil bersih, sehat dan kering seperti yang disukai oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Untuk memperoleh fasilitas publik yang menarik dan menyenangkan bagi penggunanya, kebersihan toilet harus terjaga selalu kebersihannya,” tutup Ridha. (Vin)