Tanaman Hias Bisa Jadi Pelipur Lara Saat Pandemi Covid

Tangsel, Koranpelita.com

Dikala sedang merenung memikirkan sulitnya tingkat perekonomian selama Pandemi, mata ini terasa berbinar melihat berbagai tanaman hias tumbuh di sejumlah lokasi.
Ternyata tanaman hias bisa menjadi pelipur lara saat perusahaan kolaps dan tidak menerima gaji seperti tahun sebelumnya.

Bagi pecinta tanaman hias, akar yang melintang bisa dijadikan wahana mempercantik lingkungan dan mampu memukau mata. Dampaknya tanaman hias harganya makin melejit.
Sehingga dalam kondisi Pandemi Covid 19, bisnis tanaman hias sangat memukau, tidak seperti bisnis lain, yang sedang lesu.

Seorang pecinta/ penjual tanaman hias, Heryanto, warga Pondok Cabe, Ciputat, Pamulang, mengakui bisnis tanaman hias sedang melejit terutama tanaman jenis pilo.

Pemilik Kebun Emma di Jalan Ketanggang, ini, mengaku sudah bertahun tahun menggeluti tanaman hias maupun tanaman produktif.
Enggeluti bisnis apapun, selama ada unsur Istiqomah Insyaallah, hasilnya bagus,” kata Heryanto, yang sering dipanggi kawannya dengan subutan Hary.

Lulusan Fakultas Hukum di salah satu universitas di Lenteng Agung, Jaksel, sudah terlanjur mencintai tanaman sehingga tidak berminat berbisnis lain atau menekuni bidang lain.

“Kawan saya, beli mobil dan rumah, berkat menjual beberapa pot tanan hias terutama jenis janda bolong,” kata Hary.

Merawat tanaman kini menjadi alternatif pilihan untuk mengisi waktu yang sebagian besar dihabiskan di rumah. Selain menyenangkan, berkebun atau merawat tanaman bisa menghilangkan stres dan juga membuat rumah semakin cantik.

Tahun ini ada beberapa tanaman hits yang menjadi incaran para pecinta tanaman. Salah satunya tanaman Monstera Adansonii Variegata alias janda bolong variegata.

Bentukbtanaman ini cukup estetik, siapa sangka tanaman yang sebenarnya mengalami kelainan jenis itu dibanderol puluhan juta hingga ratusan juta. Perpaduan dua warna putih hijau menarik minat pembeli.

Tanaman lain yang juga diburu pecintanya adalah keladi. Tanaman ini menjadi daya tarik karena perpaduan warna yang cantik dan unik.

Yang tak kalah populer dengan tanaman hias adalah sirih gading, aglonema, bunga janda bolong, begonia
Perlu juga diwaspadai fenomea viralnya bunga hias saat ini membawa keberuntungan bagi mereka. Hanya saja, mereka harus lebih waspada karena marak juga para pencuri bunga saat ini.
Berbisnis atau mencintai tanaman, kata Hery, jangan berfikir kapan laku. Namun asal ada Istiqomah, pasti hasilnya nikmat.

” Dulu ada anthorium harganya melejit saat ada Pandemi flu burung. Sekarang janda bolong makin didepan saat ada Pandemi Corona,” ujarnya, saat didampingi istrinya Muniroh.
Jadi, lanjut Hery, pecinta tanaman sebaiknya mengoleksi tanaman yg unik-unik dan berkualitas.

Sarannya, pebisnis tanaman jangan takut tak laku karena semuanya ada trik dagang bagaimana menaikkan harga tanaman hias . ” Ada fakta, pecinta bisa beli motor hanya dengan menjual satu atau dua pot tanaman berkelas,” jelasnya. (Otto Sutoto)

About suparman

Check Also

Bulan Mutu Nasional 2024 Ajang Strategis Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Indonesia

Jakarta, Koranpelita.com Sebagai upaya mendukung Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam poin “Melanjutkan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca