Jakarta,Koranpelita.com
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menerima audiensi Duta Besar Guatemala untuk Indonesia Jacobo Cuyun Salguero secara virtual. Dalam pertemuan tersebut, Jacobo Cuyun Salguero menyampaikan keinginannya untuk bekerja sama dengan Perpusnas.
Syarif Bando menyambut baik peluang kerja sama yang akan dijajaki Kedutaan Besar Guatemala untuk Indonesia. “Kami harap bisa bekerja sama dengan Guatemala dalam hal pelestarian budaya ini. Sebagai langkah awal kerja sama ini, Perpusnas akan mengirimkan beberapa buku terkait Indonesia untuk Guatemala,” ungkapnya di Gedung Layanan Perpusnas, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Kamis (4/3/2021).
Diharapkan, pertukaran budaya antara kedua negara ini mendorong masyarakat untuk menjelajahi budaya, tradisi, adat istiadat, kepercayaan, masyarakat, dan bahasa lain.
Dalam pertemuan awal tersebut, Jacobo Cuyun menyampaikan keinginannya untuk menampilkan koleksi buku pemenang Nobel Peace Prize, Rigoberta Menchú. Penulis Guatemala ini menerima pengakuan atas karyanya untuk keadilan sosial dan rekonsiliasi etnokultural berdasarkan penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat (Indigineous people). Selain itu, Jacobo Cuyun juga menunjukkan ketertarikan dalam pelestarian kebudayaan.
“Kami percaya bahwa kebudayaan dapat menyatukan dan menggabungkan umat manusia. Sehingga sangat penting untuk melestarikan kebudayaan. Guatemala sendiri memiliki 23 bahasa daerah salah satunya adalah bahasa Maya yang dianggap sebagai salah satu bahasa tertua di dunia. Seperti Indonesia yang beragam akan budaya, bahasa dan suku, kami berharap dapat bekerja sama dalam hal ini,” ujarnya.
Dia mengaku terkesan dengan usaha Perpusnas dalam melestarikan kebudayaan kuno Nusantara. Saat ini, Perpusnas memiliki laman khusus, Khastara, yang memuat hasil alih media naskah kuno Nusantara. Melalui laman khastara.perpusnas.go.id, masyarakat bisa mempelajari naskah kuno Nusantara yang telah didigitalisasikan. (Vin)