Nuim Hidayat: Penyakit Wahn Berkembang Pesat di Indonesia,

Jakarta, Koranpelita.com

Kajian Buku  dengan tema Agar Batu Bata Menjadi Rumah Yang Indah buah Pemikiran Politik Mohammad Natsir

Ust. Nuim Hidayat, melalui video meeting dan Chanel Youtube, Sabtu 27 Februari 2021 memedah pemikiran M Natsir.

Daat ini penyakit wahn berkembang pesat di Indonesia, padahal tidak pernah terjadi di zaman revolusi hingga awal-awal kemerdekaan Republik Indonesia.

“Umat Islam dihinggapi penyakit wahn, yakni cinta dunia yang berlebihan dan takut mengambil risiko. Keadaan semacam ini pernah terjadi dalam sejarah, pada waktu itu para prajurit yang ikut berperang karena tergiur pada harta rampasan perang, lalu karena kelengahan dan kepongahan ini mereka dengan mudah dikalahkan musuh. Hal ini terjadi pada saat Islam mengembangkan sayapnya di daratan Eropa,” kata Nuim Hidayat.

Menurutnya di negara kita penyakit cinta dunia yang berlebihan itu merupakan gejala yang “baru”, tidak kita jumpai pada masa revolusi, dan bahkan pada masa Orde Lama (kecuali pada sebagian elite masyarakat).

“Tetapi gejala yang “baru” ini, akhir-akhir ini terasa pesat “perkembangannya”, sehingga seperti sudah menjadi wabah dalam masyarakat,”.

“Jika gejala ini dibiarkan berkembang terus, lanjutnya maka bukan saja umat Islam akan dapat mengalami kejadian yang menimpa Islam di Spanyol, tetapi bagi bangsa kita umumnya akan menghadapi persoalan sosial yang cukup serius,” ungkapnya mengutip Nasihat Mohammad Natsir kepada Amien Rais dkk. (D)

 

About redaksi

Check Also

Plt Ketum PPP Mardiono Akui Kegagalan, Peserta Muktamar Teriakan Perubahan

JAKARTA,KORANPELITA COM– Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono mengakui kegagalan saat …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca