Jakarta, Koran Pelita.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui angka kemiskinan di Sumba Tengah , NTT, masih tinggi hingga 34 persen.
Panen padi di sana pun masih setahun sekali sehingga dengan adanya diwujudkannya food estate seluas ribuan hektar bisa menurunkan angka kemiskinan.
“Dengan adanya pembangunan bendungan atau pun embung, maupun sumur bor panen padi bisa dua kali setahun dan satu kali panen polowijo,” kata Presiden Jokowi, dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa (23/2).
Kawasan food estate (lumbung pangan) di Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) baru terwujud 5.000 hektar dan akan ditambah 10.000 hektar lagi.
Sebelumnya pemerintah juga telah membangun food estate di Sumatra Utara dan Kalimantan Tengah.
Sementara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau kawasan Food Estate di Bukit Ngora Lenang, Lai Patedang, Desa Makata Keri,wmgatakan kunci dari program pengembangan food estate adalah ketersediaan air untuk irigasi, bersamaan dengan teknologi pertaniannya.
Dalam mendukung irigasi pertanian,lembaganya membangun tujuh sumur bor berkapasitas 6 liter/detik dan embung dengan kapasitas tamping 850.000 m3. (oto)
www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia