Jakarta,Koranpelita.com
Direktur eksekutif Center for Public Policy Studies (CPPS) Bambang Istianto menilai bahwa saatnya bangsa Indonesia ke depan harus dipimpin oleh generasi muda yang memiliki pemikiran segar dan mampu melakukan perubahan dan tidak terbebani sejarah kelam masa lalu. Baik sejak orde lama, orde baru hingga era reformasi.
Menurutnya, bangsa ini harus belajar dari sejarah para pemimpin masa lalu yang dinilai terbelenggu dan ketergantungan kepada kekuatan-kekuatan global.
Sementara dari dalam negeri, bangsa Indonesia selama ini disinyalir dikendalikan oleh segelintir kelompok kapitalis kuat yang mempengaruhi jalannya kekuasaan.
Sehingga proses pemerintahan berjalan tidak efektif dan kecenderungannya hanya berpihak kepada kelompok tertentu. Pada gilirannya sulit tercapainya kesejahteraan masyarakat
“Oleh karena itu, Indonesia ke depan jangan lagi tergelincir kepada sistem pemerintahan plutokrasi (kekuasaan yang dikendalikan oleh orang kaya). Untuk itu diperlukan peimimpin memiliki visi dan misi yang mampu mencegah sistem pemerintahan tersebut,” ungkap Bambang kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/2/2021).
Bambang tidak sependapat dengan pemikiran yang mengatakan bahwa tokoh tua dianggap masih pantas untuk memimpin bangsa ini ke depan.
Sebab, kata Bambang, bahwa tantangan yang dihadapi bangsa ini ke depan sangat kompleks. Untuk itu, dibutuhkan pemimpin dari kalangan generasi milenial yang memiliki integritas tinggi dan tidak terbebani sejarah masa lampau ataupun bergantung pada ketokohan orang tuanya maupun pendahulunya.
“Seperti diketahui bahwa banyak generasi muda ataupun kalangan milenial di Indonesia yang hebat dan tidak diragukan lagi untuk dipersiapkan sebagai calon presiden masa depan. Banyak calon pemimpin yang berkarakter dan memiliki kecerdasan luar biasa. Untuk itu diperlukan kesadaran dari para tokoh senior untuk mendorong generasi milenial menjadi pemimpin masa depan. Kalau itu terjadi maka bangsa ini bakal take off,” jelasnya. (djo)