Yang Saya Tahu ! Catatan Man Suparman

DALAM memperingati Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2021, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Cianjur yang diketuai Mochammad Ikhsan, akan menggelar acara Reuni Wartawan Senior Cianjur. Rencanya akan dilaksanakan pada tangal 13 Maret 2021. Tempatnya di Pendopo Kabupaten Cianjur.

Mengapa tempatnya di Pendopo Kabupaten Cianjur, tidak di tempat pemancingan ikan, karena mancing ikan merupakan salah satu tren dan kesukaan sebagian wartawan seperti banyak disukai para pejabat di daerah yang terkenal dengan langgam Sunda Cianjurannya, itu.

Ceritanya : Reuni Wartawan Senior Cianjur akan digelar di Pendopo Kabupaten Cianjur, ketika seusai webinar peringatan HPN Tahun 2021 dengan mendengarkan sambutan Presiden RI, Joko Widodo, Selasa (09/02/2021) di Pendopo Kabupaten Cianjur yang diikuti Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, Kepala Staf Ahli Bupati, Jimmi Perkasa HAS, Dandim 0608 Cianjur, Letkol Kav. Ricky Arinuryadi, SH,MM, Kapolres Cianjur AKBP Muhammad Rifai, dan para tamu undangan, dimana Ketua PWI Kabupaten Cianjur, Mochammad Ikhsan, mengemukakan mengenai rencana Reuni Wartawan Senior Cianjur, itu.

Rencana itu, langsung ditangkap diapresiasi oleh Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, saat menyampaikan sambutan peringatan HPN Tahun 2021 di Pendopo yang banyak dihadiri para wartawan.

Herman menyambut baik rencana reunian Wartawan Senior Cianjur itu. Katanya tempatnya jangan dimana-mana di sini saja (maksudnya di Pendopo Kabupaten Cianjur). Segala sesuatunya akan ditanggungnya,”Saya juga kangen ingin temu kangen dengan para wartawan senior,” ungkap Herman yang kesanggupannya disambut hangat oleh jajaran pengurus, panitia HPN Tahun 2021 dan jajaran anggota PWI Cianjur.

Herman, kangen ingin ketemu kangen dengan wartawan ? Boleh jadi Herman, bukan siapa-siapa dimata wartawan, pun sebaliknya. Ia sebelum menjadi orang nomor satu di Cianjur, adalah pegawai di Dinas PU Kabupaten (PUK) Cianjur, ayahnya juga H. Pupung (Alm) bekerja pada Dinas PUK memiliki kedekatam dengan wartawan, semasa Kepala PUK Cianjur, Ir. H. Amar Rafe’i. Herman juga pernah bekerja pada Dinas PU Bina Marga (sekarang Dinas PUPR) dan terakhir Direktur Utama PDAM Cianiur (sekarang Perum Perumdam).

Wajar, jika Herman semasa meniti kariernya memiliki kedekatan dengan beberapa wartawan senior baik yang sudah almarhum maupun yang sudah tidak aktif lagi menulis dan yang masih aktif menulis melaksanakan tugas kejurnalistikan.

Akan dilaksanakan Reuni Wartawan Senior Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, atas kesiapan Bupati Cianjur Herman Suherman, merupakan penghargaan yang luar biasa dari seorang pemimpin daerah. Juga acara Reuni Wartawan Senior Cianjur yang digagas Ketua PWI Cianjur, Mochammad Ikhsan itu, sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan luar biasa.

Wartawan Cianjur patut angkat topi baik terhadap Bupati Cianjur, Herman Suherman maupun terhadap Ketua PWI Kabupaten Cianjur, Mochammad Ikhsan, karena acara Reuni Wartawan Cianjur, apalagi tempatnya di Pendopo Kabupaten, sepanjang sejarah wartawan Cianjur, baru kali ini akan dilaksanakan.

Sebagaimana diketahui perkembangan dunia wartawan Cianjur dengan organisasi PWI-nya, berkembang sangat pesat seiring dengan semakin berkembamgnya ilmu teknologi informasi. Apalagi sekarang ini telah terjadinya peralihan dari pers perjuangan yang dulu hakikatnya wartawan adalah pejuang dan pada era sekarang adalah pers industri.

Terkait rencana Reuni Wartawan Senior Cianjur, sekedar untuk melawan lupa yang saya tahu di Cianjur paska sepeninggalnya almarhum wartawan senior Haji Tatang (Wartawan Sks Giwangkara) dan wartawan tiga jaman Taryat Djamhari (Harian Sipatahoenan), pada tahun 1979, semasa Bupati Cianjur, Drs. Ahmad Endang. Nah pada tahun 80-an wartawan Cianjur atau yang bertugas di Cianjur semasa Bupati Cianjur, Ir. H. Adjat Sudradjat Sudirahardja, baik anggota PWI maupun yang tercatat pada PWI Koordinatorat Kabupaten Cianjur – Sukabumi, yaitu di Cianjur sebanyak 11 orang, Almarhum, R. A. Muchtar (Wartawan Pikiran Rakyat), Almarhum, R. Herman Suherman Kartadinata (Pikiran Rakyat), Rudi Asyari’e (Harian Mandala), Almarhum RAU Muchyidin, (Pikiran Rakyat) Almarhum R.A. Ruskandi (Harian Berita Yudha), Almarhum, Yusuf Supardi (Harian Gala), Almarhum Husni Siradj (Kantor Berita PAB), Almarhum, Didi Supriadi (Wartawan Sinar Pagi), Almarhum, H. Abdul Muis Harahap (Sinar Harapan), Mendiang Tumpal Tobing (Harian Berita Buana), Almarhum Muhidin Natawidjaja (Harian Mandala) Almarhum, Kurnia Yudha Praja (Kantor Berita PAB), Lily Azies Pribadi (Harian Bandung Pos) , D. Andy Kartanegara (Harian Sipatahoenan/Harian Gala), dan Man Suparman (Harian Sipatahoenan/Harian Umum Pelita).

Pada waktu-waktu itu, tahun 1984 sebanyak 11 wartawan Cianjur dirumahkan. Eh, maksudnya diberi fasilitas perumahan Perum Perumnas Karangtengah, oleh Bupati Cianjur, Ir.H. Adjat Sudradjat Sudirahardja. Mereka adalah Almarhum Moch Husni Sirodj, Rudi Asyari’e, Almarhum H Abdul Muis, Mendiang Tumpal Tobing, Almarhum Kurnia Yudha Pradja, D. Andry Kartanegara, Lily Azies Pribadi, Man Suparman (penulis), Deny Rusyandi, Almarhum R Morison Soeharto, Deden Zaini Dachlan, dan Almarhum, Muchidin Natawidjaja.

Waktu itu, semua wartawan diberi fasilitas harus mengambil atau memperoleh rumah. Saya sendiri awalnya tidak begitu berminat, namun dikemudian hari saya diundang Kepala Perum Perumnas Pak Kusman namanya, memaksa saya harus mengambil fasilitas itu. Dia bilang, “Kata Pak Sekda (waktu itu Sekda Cianjur R. Dedi Kurniadi,BA), Pak Maman, dan semua wartawan harus dapat rumah,” katanya.

Jumlah wartawan juga masih sangat sedikit berbeda dengan sekarang sehingga tahu wajah tak tahu nama atau sebaliknya. Perkembangan jumlah wartawan di Cianjur, sejak tahun 1984 ke sini, mulai bertambah, ada H. Bonbon Saefudin (Pikiran Rakyat) Budi Kansil (Harian Sinar Pagi/Harian Prioritas), Apandi Karnadijaya (Sks Giwangkara Harian Angkatan Bersenjata) Nasyir Syaroni (Majalah Pos Dusun), H. Dede Asyarie, (Skm Swadesi), Asep Ruslih Rasyid (Sks Galura), R Mukarom, (Harian Jayakata), Nico Paris, (Pos Kota) Asep Rachmaniawan (Skm Sentana), Deden Sukmayadi, (Skm Swadesi), Almarhum Asep Sobandi (Sks Giwangkara) An-An Fauzi, (Harian Mandala) dan yang lain-lainnya.

Wartawan Cianjur jaman dulu alias jadul hingga angkatan tahun 80-an yang sampai saat ini, masih hidup diberi umur panjang oleh Alloh SWT dan masih aktif menulis sebanyak 4 orang, yaitu Rudi Asyari’e, atau Eyang Surya sekarang banyak menulis di Radar Cianjur, Man Suparman (koranpelita.com), Lily Azies Pribadi, dan D Andry Kartanegara.

Sejak era reformasi tahun 1998, populasi wartawan di Cianjur seperti di daerah lain terus berkembang biak. Keanggotaan PWI Cianjur pun sekarang tidak kurang dari 80 orang. Apalagi di luar sana, konon mencapai 375 orang. Jaman dulu sebagaimana dikemukakan sang pendekar pena kolomnis ternama mantan Ketua PWI Pusat,H Mahbud Djunaedi, bahwa wartawan adalah mahluk langka. Sekarang wartawan bukan mahluk langka lagi. Selamat Hari Pers Nasional.

(Penulis adalah wartawan Harian Umum Pelita 1980 – 2018).

About ervin nur astuti

Check Also

Inovasi Ketahanan Pangan Kota Semarang Kembali Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Semarang,KORANPELITA com – Inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di bidang ketahanan pangan kembali mendapatkan apresiasi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca