Banjarmasin, Koranpelita.com
Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah bersama-sama membantu para korban banjir di sejumlah kabupaten/kota di Kalsel.
Dia juga berharap, bantuan dari pemerintah daerah maupun para donatur demi tujuan meringankan beban masyarakat dapat tersalurkan secara tepat dan merata ke titik-titik lokasi yang cukup jauh terjangkau.
Apresiasi dan ucapan terima kasih itu disampaikan wakil rakyat provinsi ini kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa (26/1/2021).
H Supian HK mengatakan, sejak beberapa hari lalu seluruh pihak telah berkerjasama dengan baik dalam membantu masyarakat yang terdampak musibah banjir.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat langsung untuk membantu masyarakat korban banjir,” ujarnya.
Menurut dia, kini pemerintah pusat melakukan pendataan tempat tinggal masyarakat yang terdampak banjir dan mengalami kerusakan.
Rumah yang rusak berat akan mendapatkan bantuan Rp 50 juta, setengah rusak Rp25 juta, sedangkan bagi terdampak Rp10 juta,.
Pemerintah pusat juga telah menyalurkan bantuan mencapai Rp 500 juta dan Pemerintah Provinsi Kalsel sebesar Rp500 juta.
“Banyak juga bantuan yang belum didistribusikan, semoga dapat disalurkan kepada masyarakat yang berhak,” harapnya.
Politisi Golkar ini juga mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial, jangan pernah menyebar informasi yang belum tentu kebenarannya berkait dengan bantuan banjir dan menyebar opini yang merugikan.
DPRD kata dia juga telah melakukan berbagai macam upaya untuk menyelesaikan permasalah banjir Kalsel yang dirasakan. Salah satunya dengan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan, sehingga aliran air bisa lancar dan tidak terjadi pengendapan.
Begitu pula pada perencanaan pembangunan tahun 2021, DPRD Kalsel mendukung pemerintah daerah untuk konsentrasi terhadap normalisasi semua sungai, seperti Barito, Martapura dan sungai-sungai kecil lainnya.
Termasuk mengusulkan untuk pembuatan sungai tembusan dari arah Gambut-Liang Anggang.
“Pentingnya normalisasi sungai-sungai yang dangkal, lebih khusus sungai Martapura, agar harus siaga menghadapi banjir,” bebenya.
Musibah banjir terjadi di Kalsel yang hampir melumpuhkan 10 kabupaten/kota kali ini imbuhnya, menjadikan lebih instrospeksi diri bagi semua pihak dan diambil hikmahnya.
Karena, bukan saja faktor cuaca ekstrim, namun faktor manusia serta penyelenggara pemerintahan selaku pengambil dan penentu kebijakan harus juga menyadari dan belajar dari apa yang terjadi saat ini khususnya bencana banjir.
” Tidak usah saling menyalahkan, tapi kedepan harus dicari solusi yang tepat, sehingga potensi bencana alam dapat dihindari,” pungkas H Supian HK yang juga pejabat pertama yang menyediakan rumah penampungan bagi pengungsi dengan berkapasitas sekitar 2000 orang saat awal bajir. (Ipik)