Martapura, Koranpelita.com
Kehadiran para relawan dari NU Care-LAZISNU Banjar pada Rabu (20/01) disambut dengan senyum bahagia dari warga di Desa Lok Buntar, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Salah satu warga, Habibi, mengaku bahagia karena mendapat bantuan dari NU Care-LAZISNU Kabupaten Banjar. Ia menjelaskan bahwa bantuan sangat jarang datang ke desanya.
“Alhamdulillah, jujur kami sangat bahagia dengan kedatangan NU Care. Barang sekecil apapun pasti akan sangat berguna bagi kami di sini. Kami sangat berterima kasih banyak,” ucap Habibi kepada Koordinator Lapangan, Alfiannor saat penyerahan bantuan.
Diketahui, bahwa telah lama warga Desa Lok Buntar tak mendapatkan bantuan, karena jalur menuju desa terputus. Kendaraan roda empat pun tidak bisa memasuki daerah tersebut. Warga desa pun menggunakan perahu kecil untuk alat transportasi.
Alfiannor mengaku lelahnya bersama relawan dalam menerjang banjir untuk meyalurkan bantuan, terbayarkan oleh senyuman warga desa. Alfi menyebut, karena kedalaman banjir yang cukup parah, relawan perlu mengayuh perahu kecil sejauh satu kilometer menuju Desa Lok Buntar.
“Saat kami datang itu, banyak yang menyambut, mengucapkan terima kasih. Dan senyum mereka itu kebahagiaan tersendiri bagi kami,” ungkap Alfi.
Alfi juga mengatakan, banyak warga yang tidur di atas perahu kecil karena tidak ada tempat lagi yang memungkinkan untuk ditinggali.
“Mungkin di kecamatan lain ada yang mulai surut, tapi di sini masih parah. Bahkan, kami mendapati banyak warga yang tidur di atas perahu,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, bantuan yang disalurkan oleh NU Care-LAZISNU Banjar yakni berupa logistik dan pakaian, yang di antar ke posko-posko setempat. Sementara makanan siap saji berupa nasi bungkus, dibagikan secara langsung ke masing-masing rumah warga.
“Nasi harus diantar langsung ke tempat (rumah) masing-masing, karena kami melihat kedalaman banjir,” imbuhnya
Menurut data di lapangan, Desa Lok Buntar sangat membutuhkan akses penerangan, karena saluran listrik benar-benar terputus. Hal ini dijelaskan oleh Alfi, agar relawan dari tim lain yang hendak ke desa tersebut, perlu mempersiapkan bantuan berupa alat penerangan.
“Lilin juga sangat diperlukan di sana, karna sedikit pun tidak ada penerangan. Nah, kalau relawan dari tim lain ingin terjun, bisa mempersiapkan sebanyak-banyaknya alat penerangan,” pungkasnya. (NU Care/Auzan Mursyidan/Wahyu Noerhadi)