Serang, Koran Pelita.com
Berbeda dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Kabuten Serang Periode 2021 – 2026 sebelumnya.
Kondisi pandemi covid-19 tahun 2020 ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus menggelar simulasi pemungutan suara dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat. Baik pemilih, tamu undangan terlebih bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Ketua KPU Kabupaten Serang, Abidin mengatakan, Pilkada Kabupaten Serang pada situasi pandemi ini ada 12 hal perbedaan yang perlu diperhatikan.
Pertama pemilih wajib menggunakan masker, kedua mereka harus membawa alat tulis sendiri, saat pemilihan mereka harus di cek suhu tubuh, mereka wajib mencuci tangan, mereka pun akan diberikan sarung tangan untuk mencoblos, setelah mencoblos mereka akan diberikan tetes tinta ditangan, setelah di tetes mereka juga wajib mencuci tangan kembali.
“Banyak hal, kemudian petugasnya kalau dulu tidak menggunakan masker, sekarang wajib menggunakan masker, menggunakan face shield, menggunakan sarung tangan, kemudian kita juga sediakan TPS khusus bagi suhu tubuhnya yang diatas rata rata, TPS khusus itu terpisah dipinggir dan aksesnya cuma satu, dia tidak boleh bergabung dengan yang lain didalam tenda,” kata Abidin, usai simulasi pemungutas suara, di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Sabtu (20/11).
Abidin menegaskan, bahwa simulasi ini dilaksanakan secara real di TPS 11 yang beralamat di Kampung Curug Kuda, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, yang jumlah pemilihnya sebanyak 312 pemilih.
“Jadi ini TPS real, semua pemilih kita undang, antusias masyarakat luar biasa, mudah-mudahan nanti pada saat pelaksanaan bisa seperti ini. Jika di rata-rata pemilih hanya membutuhkan 4 menit untuk memilih,” katanya.
Pjs Bupati Serang, Ade Ariyanto mengungkapkan, dirinya mengapresiasi pelaksanaan simulasi tersebut. Menurutnya antusiasme masyarakat beserta jajaran yang terlibat cukup tinggi dan memahami dalam protokol kesehatan.
Disamping itu petugasnya dari kecamatan, puskesmas dan semua jajaran benar-benar mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.
“Nanti 9 Desember kalau suasananya semua seperti ini, Insya Allah saya yakin Pilkada berjalan sukses dan masyarakat sehat terhindar dari covid-19,” katanya.
Lalu dari hasil simulasi ini nanti akan dievaluasi apa saja yang menjadi kekurangan. “Tapi secara garis besar dari pagi sampai sekarang kita lihat baik, namanya pesta demokrasi jangan dibuat mencekam, jadi inilah pesta demokrasi, buatlah Bahagia,” ujar Ade. (MR/RAH)