Jakarta,Koranpelita.com
Akibat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini mengakibatkan sektor ekonomi masyarakat melemah, seperti penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, ancaman pada sektor perbankan dan keuangan serta eksistensi pelaku usaha mikro.
Keberadaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional juga terdampak secara serius. Tidak saja pada aspek produksi dan nilai perdagangan akan tetapi juga pada jumlah tenaga kerja yang harus kehilangan pekerjaan akibat PHK.
Menyikapi hal tersebut, Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga dan Kelembagaan Sosial, Kementerian Sosial (Kemensos) RI, bekerjasama dengan komunitas pecinta kopi “Brew Brothers”menyelenggarakan “Pelatihan dan Bantuan Sosial untuk usaha minuman berbasis kopi kekinian.
Pelatihan pertama ini menjadi Pilot Project atau proyek percontohan. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu mereka yang terdampak Pandemi, dengan 3 kategori peserta, seperti korban PHK, para pekerja yang ingin shifting prosesi karena belum bisa bekerja, seperti pekerja seni, dan mereka yang ingin mengembangkan usahanya.
Pambudi Prasetyo, salah seorang founder Brew Brothers Coffee Community mengatakan, bahwa tidak sekadar diajarkan meracik kopi kekinian yang pas, para peserta pelatihan juga akan diberikan alat membuat kopi kekinian, “Bahkan dengan bahan bakunya juga seperti biji kopi yang sudah disangrai, gula aren hingga susu, lengkap dengan botolnya, jadi setelah pulang dari pelatihan ini, mereka sudah bisa berjualan,” ujar pria yang di sapa kepala sekolah oleh peserta ini.
Menurut Pambudi, saat ini kedai kopi atau coffee shop masih menjadi peluang usaha yang menjanjikan, dibandingkan dengan restoran, kedai kopi masih ramai dikunjungi orang, dan kopi selalu menarik untuk dikembangkan, karena pencinta kopi itu banyak.
“Saat ini Kemensos tidak hanya ingin memberi ikan akan tetapi juga pancingnya, agar masyarakat yang terdampak Pandemi bisa kembali bangkit dan ekonomi Indonesia bisa kembali normal,” jelas Pambudi.
Selain membantu usaha kecil yang terdampak pendemi, bansos kali ini juga akan mencetak entrepreneur baru. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Andre Hehanusa, yang juga founder Brew Brothers.
“Ada 1,6 juta pekerja kreatif di Jakarta yang terdampak Pandemi, dan mereka sementara tidak bisa bekerja, padahal mereka ingin segera bekerja. Untuk itu, apa yang diberikan oleh Kemensos ini menjadi jalan bagi mereka para pekerja seni, untuk kembali bisa bekerja dengan menjadi entrepreneur minuman berbasis kopi kekinian, yang saat ini masih memiliki peluang tinggi,” ucap Andre.
Sebelum menutup rangkaian kegiatan selama 2 hari tersebut, yakni pada (12-13/11/2020), para peserta pelatihan akan mendapatkan bantuan modal usaha awal berupa peralatan membuat kopi seduh manual, bahan baku minuman berbasis kopi kekinian, dan para peserta akan dipantau selama 3 bulan ke depan.
“Pemerintah akan melihat tingkat keseriusan dan keberhasilan para peserta setelah berwira usaha selama 3 bulan ke depan. Semoga program ini tepat sasaran dan dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat yang terdampak Pandemi,” ujar Pambudi.
Tahap pertama pelatihan diadakan di Kedai Kopi Sagaleh di Jakarta selama dua hari 12-13 November 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Pelatihan di pandu oleh Head Trainer Brewbrothers Aldiansyah MF dan Trainer Brewbrothers Allan Cristo Titah.
“Kesan kami jelas senang, soalnya ada banyak orang yang mau keluar dari zona aman, karena tidak semua peserta mengerti kopi, tapi mau belajar kopi dan berdagang kopi, agar ekonomi terus bergerak, dan tidak pasrah terhadap covid,” tutup Head Trainer Brewbrothers Aldiansyah MF. (Vin)