Fahcrur Razi: Banyak yang Meninggal Itu di Covid-covidkan

Lhokseumawe, koranpelita.com

Ketua Komisi I DPD RI Fachrur Razi saat  Diskusi Hari Pahlawan pada Senin (09/11/2020) pukul 14.30 Wib bertempat di FN Coffe mengatakan “Banyak yang meninggal itu di Covid-covidkan,” katanya.

Menurut Fachrur, disatu sisi Covid-19 adalah pademi global, namun disisi yang lain hanya akal-akalan Oknum saja yang bermain pada pandemi hari ini.

Sebelum datangnya Covid-19 di Indonesia setiap hari orang yang meninggal dunia mencapai 1000 orang, namun sekarang pada masa Covid-19 ya sama segitu juga. Jadi apa bedanya dulu dengan sekarang.

“Yang sebenarnya, banyak orang yang meninggal itu di Covid-covid kan, karena hanya ingin mencari keuntungan dari anggaran Covid-19”. Kata Fachrur.

Fachrur menegaskan, apa yang saya katakan ini bukan Hoax karena hal ini sangat jelas kita lihat. “Akhirnya anggaran yang semestinya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat, tapi digunakan untuk hal-hal bersifat projects”.

Lanjutnya, sebagai contoh Shalat tidak boleh berjamaah, tapi kegiatan pesta yang digelar para pejabat kenapa boleh. Kedua tidak boleh melakukan zikir, maulid, atau malam takbiran. Tetapi kegiatan untuk perkumpulan kegiatan pihak pemerintahan kenapa boleh, ini tidak fair.

Dia menambahkan, Pilkada itu tidak boleh di tunda, tapi pilkades boleh. Belajar tidak boleh di sekolah harus di rumah masing-masing, jadi banyak hal yang kontradiktif. Tuturnya.

Selain itu, pada acara Diskusi Hari Pahlawan itu turut hadir sejumlah jurnalis yang bergabung dalam Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Pada diskusi tersebut, Fachrur juga mengatakan, dalam menghadapi wabah penyakit Covid-19 menurutnya Pahlawan itu ada dua, pertama adalah dokter dan tenaga kesehatan karena mereka menyelamatkan nyawa pasien.

Pahlawan kedua adalah para jurnalis, karena mereka berada di garda terdepan dalam melakukan pencarian informasi. Menurut Fachrur jurnalis adalah Pahlawan Informasi. Katanya.

Fachrur menjelaskan “Coba lihat desa-desa semua diberikan APD (Alat Pelindung Diri), semua diberikan bantuan-bantuan baik tunai maupun non-tunai ataupun bantuan masker. Coba lihat jurnalis atau wartawan, mereka tak tersentuh bantuan apapun bahkan masker pun mereka kadang tak dikasih”.

Fachrur menambahkan, sedihnya hal ini kurang diperhatikan oleh pihak pemerintah. Padalah para wartawan selalu berada di garis terdepan. (MRZ).

About redaksi

Check Also

Kolaborasi Pemprov Jateng dan Jatim Perkuat Kerja Sama Ekonomi

SURABAYA,KORANPELITA – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meningkatkan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca