Banjarmasin, Koranpelita.com
Bergabungnya 3 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di Kabupaten Tabalong Tanjung, menarik perhatian Komisi ll DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bersama Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalsel, komisi II membidangi ekonomi dan keuangan ini melakukan kunjungan kerja ke PT. BPR Tabalong Bersinar, Senin (2/11/2020).
Dalam pertemuan bersama jajaran direksi PT. BPR Tabalong Bersinar, Wakil Ketua Komisi ll, Hj. Dewi Damayanti Said, mengatakan, selain bersilaturahmi, juga sekaligus memonitoring peran, fungsi dan kelembagaan BPR Tabalong Bersinar yang berdasarkan informasi merupakan hasil penggabungan dari 3 BPR yang ada di Kabupaten Tabalong, yakni BPR Haruai, BPR Muara Uya, dan BPR Kelua.
“Komisi ll sangat mengapresiasi terhadap capaian pemkab Tabalong yag telah berhasil melaksanakan merger BPR-BPR yang ada,” ujarnya saat itu.
Karenanya diharapkan akan menambah kecukupan dan memperkuat permodalan sehingga pelayanan kepada masyarakat dan pelaku UMKM di daerah menjadi lebih luas lagi, terlebih bagi yang terdampak Covid-19.
Politi Partai Golkar menilai, peran sentral BPR sangatlah besar dalam menjaga stabilitas sistem keuangan daerah, yaitu dalam hal menghimpun dana masyarakat berupa tabungan/simpanan dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada yang membutuhkan melalui dana pinjaman/kredit.
“Kami terus mendorong BPR-BPR di Kalsel dalam membangun kepercayaan dari para stakeholder khususnya, untuk menunjang program-program pemerintah daerah dalam menggerakkan sektor perekonomian masyarakat Kalsel”, tegas Hj Dewi
Semetara itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Provinsi, Ina Yuliani, turut memberikan apresiasi atas merger yang dilalukan BPR Tabalong Bersinar untuk bertahan dan berkembang sekaligus mendorong inovasi program Gerbang Emas yang belum ada di daerah lain.
“Kami selalu menyarankan kepada BPR yang ada di Kalsel untuk melakukan anjangsana atau bertukar inovasi agar bisa lebih baik”, kata Ina.
Menurut dia, dirinya juga pernah mengusulkan penambahan dana permodalan namun karena kita terkendala oleh wabah pandemi covid-19. Sehingga semua BPR tidak bisa kami usulkan untuk penambahan modal sesuai ketetapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara itu, Direktur Utama PT. BPR Tabalong Bersinar M. Gazali Rakhman dalam paparannya mengatakan, bahwa merger ini dilakukan untuk penguatan kelembagaan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat Tabalong.
Meski dalam kurun waktu 10 tahun terakhir tidak mendapatkan tambahan dana permodalan, namun pihaknya tetap berusaha melakukan yang terbaik untuk masyarakat salah satunya melalui peluncuran program Gerbang Emas kredit usaha dengan bunga 0%.
“Program ini khusus untuk pengusaha kecil, seperti pedagang, pengrajin, pedagang kaki lima, kelompok-kelompok usaha, termasuk masyarakat miskin terdampak Covid-19”, tutur Gazali.
Atas prestasinya tersebut, BPR Tabalong Bersinar berhasil mendapatkan Penghargaan TPAKD Award Tahun 2019 Tingkat Kabupaten/Kota. (Ipik)