Perbaikan Kualitas SDM Melalui Talkshow Indeks Literasi Masyarakat

Papua, Koranpelita.com

Pemerintah Kabupaten Merauke menargetkan perbaikan kualitas sumber daya masyarakat. Hal ini didasari oleh besarnya potensi sumber daya alam (SDM) yang dimiliki Merauke.

“Kita jangan bangga dengan potensi sumber daya alam tetapi tidak mampu mengelola dan tidak berdampak pada nilai tambah daerah,” ungkap Sekretaris Daerah Kab. Merauke Ruslan Ramli pada kesempatan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat yang digelar Perpusnas di Kab. Merauke, Selasa, (27/10/2020).

Besaran anggaran dinas perpustakaan tersebut lanjut Sekda, tidak besar dibanding dengan alokasi pendidikan yang konsisten sebesar 20%. Namum, sekda berharap dinas perpustakaan dapat bersinergi program. Tidak berjalan sendiri. “Jangan kontraproduktif,” imbuh Sekda Ruslan.

Permasalahan pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi provinsi Papua. Pernyataan tersebut diungkap Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Provinsi Papua Christian Sohilait. “Permasalahan tersebut diangkat ke media massa setiap harinya agar mendapat perhatian dan solusi dari semua pihak,” akunya.

Secara khusus, Kepala Dinas Christian memetakan setidaknya ada tiga tema besar masalah di dunia pendidikan Papua. Pertama, angka buta huruf di provinsi Papua yang masih ada. Kedua, penyediaan sarana dan prasarana yang kurang dan dialami hampir seluruh sekolah. Dan ketiga, soal literasi yang diakibatkan dari rendahnya minat baca karena buku-buku yang ada tidak menarik bagi para siswa.

Christian menambahkan di Papua baru berdiri 29 Taman Baca Masyarakat dan memiliki 108 pegiat literasi. Dan mayoritas berada di kota kota besar. “Permasalahan lainnya banyak dijumpai penampilan pustakawan yang kurang menarik. Maka itu, konsep pelayanan dan melayani harus dirubah,” ucap Christian.

Menurut Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando permasalahan yang terjadi di Papua hanya soal perilaku dan budaya. Karena kurangnya kegemaran membaca, maka sulit meraih kualitas literasi yang diharapkan. Jika literasi rendah, sulit juga masyarakat akan berdikari. Berdiri diatas kaki sendiri.

“Tidak ada salahnya mengambil hal positif dari negara Jepang. Di sana masyarakat yang berpengetahuan lebih dihargai. SDM fundamental bagi pembangunan Papua dan Merauke. Maka penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas SDM nya,” ujar Kepala Perpusnas.

Oleh karena itu lanjutnya, untuk mengatasi kurangnya minat baca masyarakat, perpustakaan bisa mengambil kebijakan dengan memperbanyak koleksi lokal (local content). (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Tim PkM USM Sosialisasi Diversifikasi Olahan Buah Pala di SMKN H Moenadi Ungaran

SEMARANG,KORANPELITA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) melakukan Sosialisasi Diversifikasi Olahan Buah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca