Sinergi Pemda Pulihkan Ekonomi Jateng

Semarang,Koranpelita.com

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pada akhir tahun 2020 perekonomian Jawa Tengah dapat tumbuh lebih baik, melalui berbagai program sinergi dengan Pemerintah Daerah dan Industri Jasa Keuangan sejalan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Kepala OJK Jateng-DIY Aman Santosa mengatakan, Provinsi Jawa Tengah, sejak dampak Covid-19 mulai dirasakan pada Maret lalu, Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY bergerak cepat menggandeng Pemerintah Provinsi Jateng, menjalankan program restrukturisasi kredit dan pembiayaan khususnya untuk sektor UMKM dengan berbagai kegiatan seperti membuka kredit center, yang melayani berbagai informasi dan bantuan penyelesaian proses restrukturisasi kredit dan pembiayaan.

” OJK bersama Pemprov juga mendorong agar Industri Jasa Keuangan menjalankan program dan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang telah dikeluarkan Pemerintah seperti pemberian subsidi bunga, penempatan uang negara pada Bank Umum dan Bank Pembangunan Daerah, serta program penjaminan kredit,”ungkapnya dalam releasnya, Kamis (15/10/2020).

Menurutnya, dukungan Perbankan dalam Pemulihan Ekonomi di Jawa Tengah ditunjukkan dengan ekspansi kredit sebesar 3,19 % (yoy) pada Juli 2020, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit nasional yang tercatat sebesar 1,53 % (yoy),” katanya.

Namun demikian, lanjutnya, dukungan perbankan terhadap Pemulihan Ekonomi juga tercermin pada besaran restrukturisasi kredit yang telah dilakukan. Berdasarkan data per tanggal 30 September 2020, restrukturisasi kredit perbankan di Jawa Tengah telah mencapai Rp 60,20 triliun, dengan debitur yang telah mendapatkan restrukturisasi sebanyak 1,23 juta rekening, atau 6,85% dari total outstanding restrukturisasi kredit nasional dan 16,67% rekening dari keseluruhan rekening secara nasional.

“Dari jumlah itu, UMKM mendapatkan porsi restrukturisasi terbesar yaitu senilai Rp 50,19 triliun atau 83,38 % dari total restrukturisasi kredit di Jawa Tengah,”ungkapnya.

Jumlah tersebut, menurutnya, merupakan pencapaian yang tinggi apabila dibandingkan daerah lainnya. Sedangkan restrukturisasi pada Perusahaan Pembiayaan per 30 September telah mencapai Rp 14,41 triliun dengan debitur yang telah direstrukturisasi sebanyak 448.890 rekening.

“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan OJK Jateng dan DIY senantiasa bekerja sama, programnya cukup menarik, bisa membumi sehingga persoalan-persoalan keuangan, perbankan, bisa diterjemahkan dengan enteng, sehingga masyarakat akan bisa mengetahui dan memahami dengan mudah,” ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Dijelaskan Ganjar, ada banyak yang kita coba bahas dengan OJK untuk memulihkan ekonomi, OJK memberikan masukan kepada kita bagaimana kondisi perbankan keuangan yang ada, bagaimana kredit itu tersalurkan, bagaimana KUR yang bisa diakses oleh UMKM bisa berjalan dengan baik.

” Jadi OJK telah membantu dengan baik kondisi perekonomian di daerah di masa pandemi ini, seperti melalui restrukturisasi kredit dan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah, sehingga diharapkan sektor UMKM dan usaha menengah bahkan usaha besar bisa bangkit kembali, sehingga bisa menaikkan ekonomi di Jawa Tengah.”(sup)

About redaksi

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca