Jakarta,Koranpelita.com
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mendukung langkah seniman untuk kembali bangkit akibat kena dampak pandemi virus corona (Covid-19). Langkah nyatanya adalah mendukung pelaksanaan pameran Pameran Seni Rupa dari Kelompok InterCov-19 bertema Creative Freedom to The Heal the Nation (Artists Respond To Pandemic).
Pameran berlangsung selama 7 hari mulai 15-21 Oktober 2020 dan waktu berkunjung pukul 10.00-16.00 wib di gedung Perpusnas lantai 4 jalan merdeka Selatan Jakarta.
Dalam pameran ini ada sekitar 200 karya meliputi hasil seni lukis, seni grafis, dan seni patung, foto digital dan lain-lain. “Kami hadirkan karya yang Mencampurkan media konvensional dan modern,” kata fajar sidiq Sikarnanto Kurator , di Jakarta Kamis (15/10/2020).
Menurut Fajar, Pameran ini menyatakan di masa pademi ini pelaku seni juga merasakan dampak negatifnya, akan tetapi lewat pameran ini kelompok InterCov-19 ini menghasilkan suatu karya sekaligus memberikan pesan moral poditif kepada masyarakat.
“Pameran ini diharapkan jadi obor penyemangat bagi seniman yg kena dampak pandemi covid-19. Saya dedikasikan buat kawan kawan seniman yang mengalami imbas,” jelasnya.
Pameran ini dibuka untuk umum bahkan karya yg dipamerkan bisa langsung dibeli oleh masyarakat. “Pembelian karya seniman ini bisa sedikit membantu kawan-kawan yang selama ini langsung merasakan dampak covid-19,” ujarnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando yang dibacakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Ofy Sofiana menyatakan bahwa Perpusnas mendukung acara ini karena pameran ini bisa juga menjadi pembelajaran bagi masyarakat dalam menyikapi pandemi covid-19 ini.
”Kami pandang sebagai upaya kreatif dan inovatif dalam meningkatkan kesadaran bahwa Covis-19 yang melanda Indonesia dan dunia saat ini merupakan urusan kita bersama, bahwa kepentingan memelihara kesehatan diri dan lingkungan adalah upaya bersama,” ungkap Ofi ketika membuka acara pameran ini.
Menurut Ofi, Perpustakaan adalah Lembaga yang miliki konsentrasi mewujudkan masyarakat berbudaya literasi tinggi. Perpustakaan meningkatkan literasi fungsional, yang mencakup kemampuan membaca dan menggunakan informasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mengetahui informasi yang diperlukan dan menelusuri informasi untuk mengambil keputusan yang tepat dalam satu situasi, serta produktif dalam mentransformasikan pengetahuan dalam berbagai produk dan jasa.
“Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka membantu menumbuhkan kesadaran intelektual, serta meningkatkan kecakapan sosial yang sangat dibutuhkan pada situasi pandemi saat ini,” kata Ofi.
“Pameran seni rupa ini sekaligus menjadi momentum kita mewujudkan gotong royong dalam aksi nyata, kita semua tidak lagi melihat sekat antara satu dengan yang lain, tidak ada lagi perbedaan antara pemerintah dan non-pemerintah, kita semua dapat bersikap bijak dan berbuat bajik dengan saling menguatkan dan saling mendukung upaya Bersama melawan COVID-19,” tutup Ofi. (Vin)