Kesbangpol Jateng, Gerakan Anarko Sudah Masuk Jateng

Semarang,Koranpelita.com

Gerakan Anarko atau Kelompok anarkis yang terjadi belakangan ini, menurut Ka Kesbangpol Jateng Haerudin, dari data yang dimiliki kelompok tersebut sudah masuk di beberapa kota di Jawa Tengah di antaranya di Demak, Semarang, Salatiga dan termasuk satu dua di lingkungan kampus.

“Untuk itu, guna mengantisipasi gerakan anarko ini, kita memang bekerjasama dengan Intelkan kemudian Binda untuk sama sama mengendalikan gerakan anarko. Namun sebenarnya di Jawa Tengah itu tidak terlalu banyak hanya kalau ini sampai mempengaruhi yang lain bisa agak repot,” tuturnya dalam diskusi Prime Topic bertema Memperkuat Karakter Bangsa, di Semarang, Rabo (14/19/2020).

Menurut Haerudin, dari pengamatanya dalam demo berapa hari lalu itu, Anarko ada yang sudah masuk , yaitu dengan tanda tulisan yang biasanya di tulis di tembok, pagar atau Vandalisme -Vandaliame.

“Sebenarnya itu kode mereka, meski tidak semua. Namun, mereka punya kode lewat tulisan tulisan semacam simbol. Jadi misalkan mau mengadakan gerakan di mana, itu dengan simbol tulisan tersebut,” ungkapnya.

Meski demikian, lanjut Haerudin, tidak semua orang bisa membaca kode itu dan ciri- ciri mereka, yang biasanya selalu kontra dengan kebijakan kebijakan pemerintah, sehingga cenderung tanda kutup melawan tetapi karena jumlahnya tidak banyak. ” Jadi dia lebih menggunakan gaya gayanya sendiri seperti Provokasi dan ujaran kebencian.” imbuhnya.

Haerudin menegaskan, kepada semua pihak untuk ikut menyebarkan berita maupun konten konten yang positif, sebagai bagian rasa cinta pada Negeri ini.

“Pesan saya mulai hari ini hentikan penyebaran berita berita Hoax dan Viralkan berita berita yang positif. Karena itu, masih banyak konten konten positif yang perlu kita sampaikan kepada sesama anak Bangsa, terlebih lagi Jawa Tengah sejak 2011 di canagkan sebagai benteng Pancasila,” ujarnya.

Terkait Paska unjuk rasa UU Cipta kerja yang melibatkan pelajar, Haerudin mengatakan, sedikit banyak karakter yang mempengaruhi yang ada pada diri pelajar, generasi muda ini bisa tergerus, sehingga ada pengaruh yang kurang baik.

“Jadi mereka hanya ikut- ikutan demo, tetapi dia tidak tahu isi demo tersebut, sehingga bisa berbahaya dan mengendalikan dirinya sendiri juga susah,” ujarnya.( sup)

About redaksi

Check Also

Kolaborasi Pemprov Jateng dan Jatim Perkuat Kerja Sama Ekonomi

SURABAYA,KORANPELITA – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meningkatkan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca