Jakarta, Koranpelita.com
Pangdam Jaya/ Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman S.E., M.M., dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana memimpin Apel Kesiapan TNI-POLRI dalam rangka antisipasi unjuk rasa (Unras) tolak Undangan Undangan Omnibus Law Cipta Kerja, bertempat di Silang Monas Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020).
Apel bersama ini digelar dalam rangka mengecek kesiapan pasukan TNI-POLRI dalam rangka menjamin keamanan wilayah Jakarta sebagai Ibukota NKRI agar tetap terjaganya stabilitas keamanan di wilayah tugas Kodam Jaya dan wilayah hukum Polda Metro Jaya, terutama di Gedung DPR-MPR dan Istana Negara wilayah DKI Jakarta Pusat sebagai Ibu Kota Negara sekaligus sebagai barometer bagi wilayah Indonesia, maka perlu dilakukan antisipasi dan juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindakan anarkis dari kelompok yang ikut demo dengan memanfaatkan situasi.
Info yang didapat rencana pelaksanaan Unras oleh buruh, mahasiswa dan masyarakat ini akan digelar selama 5 hari berturut-turut dalam rangka Tolak Undangan Undangan Omnibus Law Cipta Kerja. Rencana para demonstran akan memulai aksi demonya hari ini, Senin tanggal 12 sampai dengan hari Jumat tanggal 16 Oktober 2020.
Saat Apel Bersama, Pangdam Jaya menyampaikan, “Bahwa TNI-Polri merupakan garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta keutuhan wilayah NKRI”, ucap Pangdam Jaya.
“Selanjutnya saya mengingatkan bahwa yang ikut dalam Unras nanti kemungkinan ada kelompok-kelompok tertentu yang dikendalikan oleh pihak-pihak yang hanya mementingkan kepentingan pribadi ataupun golongannya, karena barisan sakit hati sehingga memanfaatkan situasi, memanfaatkan orang-orang tidak mengerti, kemudian dikendalikan dan di iming-imingi uang yang tidak seberapa mereka berikan, tetapi setiap ada momen-momen selalu tampil”, ujar Pangdam.
Lanjut Pangdam Jaya menyampaikan, “Mereka itu adalah rakyat kita juga masyarakat kita, TNI-POLRI senantiasa selalu hadir ditengah kesulitan mereka, oleh karenanya didalam setiap kegiatan-kegiatan yang nanti akan kita lakukan, ingat bahwa mereka adalah rakyat- rakyat kita, TNI-Polri berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat”, ujar Pangdam Jaya.
Oleh karenanya apapun yang akan terjadi, “kendalikan emosi, kendalikan emosi,” karena ini justru akan dimanfaatkan oleh pihak- pihak tertentu, sehingga akan menjadi kunci pokok bagi mereka, bahwa tindakan-tindakan Kepolisian atau Tentara, TNI yang nantinya di Blok Up seakan-akan melakukan tindakan-tindakan kekerasan yang berlebihan tanpa mereka mengupload tentang kekerasan-kekerasan dari perusuh terhadap kita semua.
Oleh karenanya waspadai setiap adanya kegiatan-kegiatan atau tindakan yang memancing emosi kita, karena ini nanti akan dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu, tegas Pangdam Jaya.
Ditempat yang sama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan apel kesiapan ini digelar dalam rangka meyakinkan kesiapan TNI-Polri, mensetting pasukan, bagaimana kita memobilisasi massa dan bagaimana kita mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang akan terjadi sehingga tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat, ujarnya
dalam melaksanakan pengamanan kegiatan demontrasi yang dilakukan mulai hari ini, Senin, tanggal 12 sampai dengan Jumat, tanggal 16 Oktober 2020.
Melihat dan mempelajari dari kegiatan demontrasi yang digelar berujung ricuh dan terjadi pengrusakan baik kendaraan juga fasilitas umum pada hari Kamis tanggal 8 Oktober 2020 yang lalu , maka untuk mengantisipasi hal serupa agar tidak terulang maka TNI-POLRI mensiagakan pasukan dalam rangka antisipasi Unras tolak Undangan Undangan Omnibus Law Cipta Kerja yang kemungkinan akan mengulangi aksinya sehingga aksi demo berjalan damai dan tertib tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Jakarta ini merupakan barometer dan Jakarta ini merupakan ibukota NKRI maka itu kita harus jamin keamanannya, bahwa garda terdepan NKRI adalah TNI-Polri.
Maka itu dalam hal ini kita lakukan apel kesiapan untuk mengecek bagaimana kesiapan kita, dan kita buktikan kepada masyarakat bahwa kita mampu untuk menjamin keamanannya.
Kapolda Metro Jaya juga menjelaskan bahwa setelah apel ini akan dilaksanakan patroli bersama yang di bagi dalam dua route, yaitu route pertama, start dari Monas nanti kembali ke Monas bergerak ke arah wilayah Jakarta Pusat terus kearah Jakarta Utara dan untuk route kedua start routenya wilayah Jakarta Selatan kemudian berhenti di Gedung DPR-MPR RI.
Sasaran pada pengamanan adalah Gedung DPR-MPR dan khususnya Istana Negara juga ada beberapa sentra-sentra ekonomi dan perkantoran dalam pelaksanaan pengamanan nanti, kata Kapolda Metro Jaya.
Kenapa kita apelkan dan kita lakukan patroli bersama saat ini, untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat bahwa TNI-Polri dalam kondisi apapun kita harus siap melaksanakan tugas ini, untuk berikan jaminan keamanan khususnya di Ibukota NKRI yang kita cintai
Beberapa agenda kedepan yang akan kita hadapi sehingga atensi bagi kita bersama, mulai hari ini ada beberapa buruh yang akan melaksanakan aksi demo ke Istana Negara, kemudian besok ini dari Aliansi Anti Komunis (Anak) NKRI akan melakukan aksi Unras ke Istana Negara, juga Agenda lainnya termasuk tanggal 20 Oktober 2020 nanti ini merupakan satu tahunnya pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI, juga tanggal 28 Oktober merupakan Hari Sumpah Pemuda dan agenda ini akan dimanfaatkan oleh mereka untuk melakukan aksi dengan selalu membawa penolakan Undang Undang Cipta Kerja terkait masalah buruh.
Dalam hal ini para Unras mereka adalah masyarakat kita sendiri, maka itu saya harapkan kita sebagai aparat keamanan TNI-POLRI dalam pelaksanaan tugas, saya minta tetap mengedepankan persuasif, humanis tetapi tegas, kita selama mereka tidak berbuat apa-apa, kita layani, kawal dan amankan mereka tetapi ketika mereka berbuat anarkisme, saya minta disitulah ketegasan kita.
“Kita lakukan upaya- upaya penindakan tapi tentunya juga dengan batas-batas tertentu dan saya minta dalam hal ini dalam pengamanan tidak ada anggota baik TNI maupun Polri yang membawa senjata api yang kita hadapi adalah masyarakat kita, cukup dengan peralatan- peralatan yang ada dan kita yakin bahwa kejadian kemarin cukup sampai disitu dan tidak terjadi lagi. Dan kita pun terus berdoa Jakarta sebagai Ibukota NKRI tetap kondusif”, pungkas Kapolda Metro Jaya.(ay)