Serang, Koran Pelita.com
Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1, Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa kembali mendapatkan dukungan dari Kelompok Tani Kecamatan Ciruas, pada Pilkada Kabupaten Serang 2020.
Ketua Kelompok Tani, Desa Kebon Ratu, Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang, Abdullah mengungkapkan, Tatu-Pandji telah membuktikan melalui program-program nyata yakni dapat membantu para petani di daerah Ciruas.
“Seperti halnya pengembangan tanaman pangan dan holtikultura. Bahkan bantuan bibit hingga bantuan obat penyuburan lahan,” ungkap Abdullah saat di temui di lahan pertaniannya, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (7/10).
Abdullah mengatakan, dirinya juga bantuan untuk menanam padi, dan juga perbaikan drainase.
“Alhamdulillah, lahan pertanian jadi tumbuh subur. Makanya kita tetap pilih Tatu-Pandji, lanjutkan dua periode,” jelas Abdullah.
Diketahui, selama Paslon Tatu-Pandji memimpin, telah membantu sebanyak 56 poktan mendapat traktor roda dua, 1 poktan mendapat traktor roda empat, 51 poktan mendapat pompa air, dan 40 poktan mendapat hand sprayer.
Sedangkan 6 poktan mendapat kultivator atau traktor mini, 2 poktan mendapat alat panen padi, 2 poktan mendapat alat panen padi mekanik, dan 1 poktan mendapat alat tanam padi mekanik.
Tidak hanya itu, program pertanian pun terus dikembangkan. Yakni pengembangan tanaman pangan dan holtikultura. Sebagai upaya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, Distan mengambil pengembangan tiga jenis tanaman pangan yakni padi, jagung dan kedelai (pajale). Sedangkan untuk holtikultura, ada pada tanaman durian, cabai, bawang, dan bunga sedap malam.
Untuk pengembangan tanaman pangan tahun 2019 ini Distan ditarget menanam jagung di angka 3.000 hektar, kedelai 500 hektar, dan padi di angka 92 ribu hektar. Untuk padi, kata Dadang, masih diberikan target yang tinggi karena Kementerian Pertanian (Kementan) masih melihat potensi sawah yang tinggi di Kabupaten Serang yakni sekitar 48 ribu hektar.
Dengan demikian, Kementan melihat Distan Kabupaten Serang bisa mencapai angka 92 ribu hektar dengan asumsi menanam dua kali setahun. Sampai saat ini untuk tanaman padi sudah tercapai 74 ribu hektar.
Sedangkan untuk produktivitas, padi masih diangka 5,7 ton hektar, jagung 4,5 ton hektar dan kedelai 1 ton perhektar. Untuk produktivitas padi saat ini jumlahnya masih di atas rata-rata wilayah lain se-Banten khususnya Kabupaten Pandeglang dan Lebak. Bahkan kata Dadang, secara hitungan, padi untuk konsumsi masih memiliki kelebihan.
Kebutuhan perkapita pertahun, kita hanya 114 kilogram beras per tahun. Dibandingkan dengan angka 1,5 juta penduduk, masih ada kelebihan.
Sementara kedelai, produktivitasnya masih rendah karena memang Kabupaten Serang bukan basis kedelai. Basis kedelai ada di Kabupaten Pandeglang. Hanya saja, Kabupaten Serang diminta dukungannya untuk memenuhi target provinsi. (MH/Rah)