Banten, Koran Pelita.com
Aksi demontrasi tolak UU Omnibus Law di depan Kampus UIN SMH Banten, Selasa (6/10) malam, yang dilakukan ratusan mahasiswa terhimpun dalam Aliansi Geger Banten (AGB), berujung ricuh hingga melukai Karo Ops. Polda Banten Kombes Aminudin Roemtaat.
Berdasarkan pantauan Koran Pelita.com di lapangan, aksi ricuh penolakan pengesahan Omnibus law RUU Cipta Kerja itu, bermula dari upaya pembubarkan petugas dari Polda Banten terhadap pendemo.
Kericuhan mulai terjadi pukul 18.45 WIB, polisi terpaksa menembakan air mata lantaran mahasiswa menolak untuk dibubarkan. Situasi semakin memanas manakala pendemo mulai melempari petugas dengan apa saja yang ditemui di jalan, seperti botol bekas, kayu dan batu.
Kondisi sudah mulai menjelang waktu Isya para pendemo tercerai berai dan berlarian menghindari asap dari peluru gas yang ditembakan polisi.
Pendemo terus meneriaki dengan kata-kata makian. Polisi yang berusaha mengambilalih situasi tidak membuat pendemo nampak surut untuk membubarkan.
Saat itu Karo Ops. Polda, Kombes Pol. Banten Aminudin Roemtaat yang turun langsung ditengah-tengah pendemo berusaha menenangkan, dan tidak menyadari terkena lemparan batu.
Spontan petugas yang berada sekitarnya mengamankan Karo Op. Polda Banten serta segera menyelamatkan ke titik aman.
Karo Ops Polda Banten Kombes Aminudin Roemtaat diketahui terluka di bagian kepala karena lemparan batu itu.
Menurut Karo Ops, batu yang dilemparkan diperkirakan berasal dari dalam kampus UIN. “Tadi saya berusaha mengamankan pihak pelaku, jangan sampai dipukul, malah saya dilempar,” katanya. (MH/Rah)