Jakarta, koranpelita.com
Rekontruksi klinik aborsi ilegal di Jalan Percetakan Negara, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat mengundang perhatian warga. Sejumlah warga sekitar berkumpul untuk menyaksikan rekontruksi di rumah tersebut.
Rumah yang terletak dekat Stasiun Kramat, Jakarta Pusat itu, Jumat (25/9) sore dipenuhi polisi dan awak media. Polisi bersenjata laras panjang berdiri di depan pagar rumah untuk menjaga agar warga tidak masuk ke dalam rumah tersebut.
Namun, para warga khususnya ibu-ibu dan anak-anak mencuri-curi menonton di antara sela-sela pagar. Tidak jarang mereka kembali lagi berupaya mengintip rekontruksi tersebut.
Namun ketika ditanya tentang keberadaan klinik yang mengaborsi puluhan ribu janin, para warga memilih tutup mulut dan ada yang berusaha menjauh dari awak media. “Enggak tahu, saya jarang ke luar rumah. Jadi saya pikir ini rumah biasa saja,” ujar seorang ibu rumah tangga mengaku bernama Yati.
Menurutnya selama ini rumah itu merupakan rumah pada umumnya yang terletak di pinggir jalan raya. Pasalnya pagar rumah berwarna cokelat keemasan itu juga kerap tertutup. “Saya pikir rumah tinggal biasa saja,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya berhasil ungkap klinik aborsi ilegal di Jakarta Pusat. Di klinik yang berdiri selama tiga tahun itu sebanyak 35 ribu janin digugurkan.
Polisi mengamankan 10 orang tersangka, yakni pemilik klinik, dokter dan karyawan. Janin janin hasil aborsi dibuang ke dalam toilet.(Tgk)