Jakarta,Koranpelita.com
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, per 21 September 2020 Bantuan Presiden (Banpres) sebesar 64,5 persen sudah terserap dengan nilai Rp 14 triliun lebih kepada 5,9 juta orang.
Di mana, anggaran yang terserap mencapai Rp 14 triliun dari pagu anggaran RP 22 triliun. “Insyallah besok akan tersalur kepada 1,7 penerima dengan nilai Rp 4,2 triliun ini kalau terserap besok maka sudah tersalurkan sebesar 72,85 persen,” kata Staf Khusus Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Riza Damanik, dalam acara talkshow FMB9 ‘Mendorong Usaha Mikro Bertahan Di Masa Pandemi’, Selasa (22/9/2020).
Pihaknya menargetkan pada 30 September 2020 bisa direalisasikan kepada 1,4 juta penerima dengan nilai Rp 3,5 triliun. Sehingga secara keseluruhan target presiden menyalurkan Banpres kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro bisa tercapai di akhir September ini.
“Di akhir 30 September target kami sisanya 1,4 juta penerima lagi dengan nilai Rp 3,5 triliun untuk kita distribusikan pada tahap awal banpres produktif yaitu target awal 9,1 juta penerima, setelah September kami akan konsentrasi untuk selanjutnya untuk 12 juta penerima di program yang sama,” jelasnya.
Riza mencatat, per 21 September 2020 sudah ada 5.909.647 usaha mikro atau sekitar 64,50 persen yang mendapat bantuan Rp2,4 juta dari Pemerintah.
“Pemerintah memberikan bantuan kepada 12 juta usaha mikro, masing-masing usaha mikro mendapatkan Rp2,4 juta. Untuk tahap awal, pemerintah memberikan bantuan kepada 9.162.486 usaha mikro. Dari 9.162.486 usaha mikro ini, per 21 September 2020, 64,50 persen atau 5.909.647 usaha mikro sudah mendapatkan bantuan,” jelasnya.
Riza menjelaskan, target penyaluran bantuan sebesar 100 persen untuk 9.162.486 usaha mikro diharapkan tercapai paling lambat pada 30 September 2020.
“Banpres untuk 9,1 juta usaha mikro yang mencapai Rp22 triliun pada tahap awal ini, diharapkan, paling lambat 30 September 2020 sudah tersalurkan semua,” ujarnya
Direktur Usaha Mikro PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. (Persero) Supari mengatakan Presiden Joko Widodo memberikan Banpres Produktif kepada 12 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mendorong keberlangsungan usaha mereka.
Menurut Supari, Bantuan Presiden (Banpres) tersebut, selain untuk menambah modal para pelaku UMKM, manfaat lanjutannya adalah bisa menjadikan usaha mikro yang unbankable menjadi bankable. Jika pelaku UMKM sudah bankable tentunya bisa lebih mudah mengakses pinjaman di perbankan dalam rangka mengembangkan usahanya.
“Banpres ini membantu pelaku usaha mikro yang unbankable menjadi bankable,” kata Supari.
BRI juga terus berupaya agar pelaku usaha mikro tersebut ke depannya bisa dengan mudah mendapatkan tambahan modal kerja, atau mendapatkan bantuan lainnya dari Pemerintah dengan mudah.
“Jelas Banpres produktif itu tidak berhenti di situ, mereka diupayakan untuk menggunakan uang ini untuk tambahan modal kerja, nantinya yang sudah bisa mengakses banpres produktif bisa juga mengakses KUR super mikro itu merupakan suatu kesinambungan bunganya itu ditanggung oleh pemerintah,” jelasnya.
Supari mengungkapkan, BRI telah menyalurkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif kepada hampir 2 juta pelaku usaha mikro yang berhak menerimanya.“Sampai dengan hari ini itu sudah hampir 2 juta, jadi BRI mengambil peran yang cukup signifikan karena BRI punya data dan juga punya jaringan yang bisa membantu Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengkolektif data,” ujarnya.
Ditambahkannya, BRI memiliki peran yang signifikan dalam penyaluran Banpres produktif. Hal ini lantaran data yang dimiliki BRI juga sering digunakan oleh dinas-dinas koperasi di kabupaten kota.
Maka dari itu, BRI turut andil untuk mencapai target Pemerintah untuk bisa menyalurkan bantuan tersebut kepada 9,1 juta penerima hingga akhir September 2020. “Hari ini saya bincang-bincang dengan pak Deputi, sudah disiapkan untuk BRI segera melakukan validasi untuk 3 juta nasabah calon penerima lagi. Mengejar target 9,1 juta penerima kelihatannya semakin kesini semakin lancar kita bisa support sampai dengan 9,1 juta itu di posisi September ini,” jelasnya. (Vin)