Jakarta, korqnpelita.com
Petugas Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggelar rekontruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi, terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (33), Jumat (19/9). Dua pelaku, pasangan kumpul kebo, yakni Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27) memperagakan aksi tidak berprikemanusiaan itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, ada 37 adegan yang diperagakan oleh kedua pelaku. “Rekonstruksi digelar di 13 TKP dengan 37 adegan yang diperagakan dua tersangka dalam pembunuhan disertai mutilasi,” kata Kkmbes Yusri, Jumat (18/9).
Namun pertimbangan waktu dan jarak lokasi satu dengan lokasi lain, akhirnya adegan di 12 TKP dilakukan di Mapolda Metro Jaya. Sementara satu TKP lagi yakni Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat diperagakan di lokasi pembantaian. “Di apartemen di Pasar Baru itulah, korban dibunuh dan dimutilasi pelaku,” kata Yusri.
Seperti diketahui, pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap manajer HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu dilakukan pasangan kumpul kebo Djumadil dan Laeli.
Aksi sadis itu dialakukan di Apartemen Pasar Baru Mansion yang sengaja disewa pelaku secara harian pada 9 September lalu. Kedua pelaku akhirnya dibekuk di rumah yang baru mereka kontrak Perumahan Permata Cimanggis, RT 2/RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Rabu (16/9) sekitar pukul 16.30 WIB. Motif pelaku dipastikan ingin menguasai harta korban berupa uang di rekening ATM korban.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, usai membunuh dan memutilasi korban, tersangka LAS alias Laeli, kemudian mengecat atau mewarnai rambut hitam menjadi pirang guna menghilangkan jejak agar tak dikenali.
“Jadi tersangka LS alias Laeli ini sengaja menngecat rambutnya menjadi warna pirang untuk menghilangkan jejak. Sehingga tidak ada yang mengenalinya. Jadi dia ingin merubah penampilannya,” kata Nana, Kamis (17/9). Dengan merubah penampilan, Laeli berharap tidak dikenali siapa pun terutama teman korban.
Nana menjelaskan setelah membunuh korban, kedua pelaku berhasil menguras uang di rekening ATM korban Rp 97 Juta. Uang itu digunakan kedua pelaku kata dibelikan 11 emas batangan Antam dengan total seberat 26 gram, sepeda motor Yamaha N-Max, dua laptop Asus abu-abu, juga perhiasan berupa 2 cincin Emas Bulgri, satu emas carties dan satu Ipod.
Pelaku juga membeli 1 Handphone Iphone X warna hitam, 1 dompet merk Charles and Keith, 1 HP merk Vivo Y20, dan satu buah jam tangan merk Tissot 1853 TISSOT. Korban Rinaldi dengan pelaku sudah saling mengenal lewat aplikasi mencari jodoh, Tinder, sejak setahun lalu.(Tgk)