Banjarmasin, Koranpelita.com
Mendorong pemulihan prekonomian, Komisi II DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) berharap pemerintah daerah terus mampu mendorong produktivitas pertanian khususnya meningkatkan surplus beras dari 700 ribu ton menjadi 1 juta ton.
Dengan begitu, selain konstan memenuhi kebutuhan daerah juga terus memperkuat ketahanan pangan nasional hingga mendongkrak pendapatan daerah.
“Untuk beras saat ini Kalsel surplus 700 ribu ton. Tapi kedepan harus bisa 1 juta ton,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, Rabu (16/9/2020).
Dari itu, komisi membidangi ekonomi dan keuangan ini terus berupaya mendorong kinerja dinas pertanian, peternakan, perkebunan melalui regulasi maupun kebijakan alokasi anggaran yang dibutuhkan dinas untuk mendorong para petani di Kalsel.
Selain mendorong para petani, Komisi II juga terus melakukan koordinasi bersama sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD) seperti Bank Kalsel dan PT Jamkrida dalam kaitan kemudahan kredit dan jaminan.
Kemudian, juga mendorong PT Bangun Banua, melakukan peran ekspansif keberbagai bisnis, seperti ternak sapi potong, perikanan, perkebunan serta padi dan beras.
” Untuk PT Bangun Banua, sudah ada penjajakan baik di Surabaya, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan, terkait pengembangan usaha di bidang pangan ini,” tegas Imam Suprastowo.
Begitu pula, di Kalsel sudah ada MoU Sekretariat Nasional (Seknas) Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan PT Bangun Banua untuk pengadaan sapi potong.
Atas support DPRD Kalsel terkait pengembangan bisnis, Direktur Operasional PT Bangun Banua, Khairil Anwar, membenarkan, pihaknya sudah menindaklanjuti sejumlah rencana perluasan bisnis, selain proferty, dan tambang galian C, juga kesektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. ” kita terus berupaya untuk meraih peluang dan potensi usaha mulai 2020 ini. Kami juga terus berharap sokongan DPRD dan stakeholder lainnya untuk terus maju,” pungkas Khairil Anwar. (Ipik)