Jakarta, Koranpelita.com
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan Keluarga, dan Lingkungan, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kemen PPPA, Rohika Kurniadi Sari mengungkapkan masih banyak masyarakat yang memandang konsepsi pengasuhan sebagai tanggungjawab seorang ibu.
Bimbingan Teknis Pusat Pembelajaran Keluarga dengan Tema Peran Ayah dalam Pengasuhan yang dilaksanakan secara daring, di Jakarta, Rabu (9/9).
“Hal ini harus menjadi perhatian bersama, diperlukan penguatan peran ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak, mengingat masih banyak masyarakat yang menganggap hal tersebut merupakan tanggungjawab ibu saja tanpa adanya pelibatan peran ayah. Akibatnya terjadi kekosongan dalam pengasuhan anak karena kurangnya peran ayah,” tambah Rohika.
Rohika menuturkan tantangan yang dihadapi saat ini adalah mencari jalan keluar dari minimnya peran ayah dalam pengasuhan dan perkembangan anak tersebut.
“Pentingnya membangun pendidikan keayahan di dalam pengasuhan keluarga. Untuk itu diperlukan sinergi dari seluruh pihak dalam menyelesaikan tantangan ini, seperti partisipasi dari Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya, pemerintah daerah, lembaga masyarakat, dan media massa.
“Hadirnya Puspaga sebagai layanan pembelajaran keluarga yang bersifat preventif, promotif untuk membantu keluarga dalam mengasuh, mendidik, dan membangun karakter anak diharapkan dapat menjembatani penguatan pengasuhan dengan penguatan peran ayah. Hal ini harus dimasukan dalam fungsi pengasuhan yang dibangun layanan ini. Negara seharusnya tidak hanya fokus menghukum keluarga yang melakukan kekerasan dan pelanggaran hukum terhadap anak, tapi juga harus diperkuat dengan upaya preventif melalui pengasuhan anak yang optimal,” ujar Rohika.
Lebih lanjut Rohika menjelaskan PUSPAGA merupakan layanan yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun oleh seluruh keluarga Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak.
“Saatnya kita buat Puspaga menjadi mudah diketahui dan diakses keberadaannya untuk memudahkan keluarga Indonesia mendapat informasi demi memperkuat kualitas keluarga dan pengasuhan anak secara optimal. Mari kita terus dorong agar layanan PUSPAGA dikenal masyarakat dengan menggencarkan promosi, baik melalui media massa, media social, seperti Youtube, Facebook (FB), Instagram (IG), media luar ruang, seperti videotron, dan lainnya,” kata Rohika.
Rohika juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung upaya penguatan peran ayah dalam pengasuhan melalui pembentukan Sekolah Ayah di Bandung, Jawa Barat.
“Semoga Sekolah Ayah ini bisa diterapkan di berbagai daerah lain di seluruh Indonesia. Kami juga berharap akan ada sosok ayah-ayah lainnya seperti pak Irwan yang bisa ikut berperan dalam memperkuat pengasuhan dan pendidikan optimal bagi anak,” tutup Rohika. (D)