Banjarmasin, Koranpelita.com
Guna lebih memajukan perekonomian Banua, Bank Kalsel menargetkan diri menjadi Bank Devisa. Target tersebut, menyusul ditetapkannya predikat sebagai bank ‘sehat’ dan meraih level Peringkat Komposit 2 (PK-2), dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Artinya jika sudah bekinerja ‘sehat’ maka bisa melakukan rencana pengembangan, selain menjadi bank devisa, juga sudah bisa menangani ekspor-impor batubara, dan tak perlu menggunakan bank lain, tapi bisa menggunakan Bank Kalsel.
” Insya Allah kami semua jajaran manajemen akan berupaya dan terus meningkatan kinerja, sehingga bisa mencapai target menjadi Bank devisa”, ujar Direktur Utama, Bank Kalsel, Agus Syabarrudin, kepada wartawan usai rapat kerja bersama Komisi II DPRD Kalsel, Rabu (9/9/2020) petang.
Untuk bisa mencapai target sebagai bank devisa, lanjut Agus Syabarrudin, harus meraih status PK-2 berturut -turut sebanyak tiga kali dalam 18 bulan, sehingga Bank Kalsel masih butuh proses untuk mewujudkan impian untuk membangkitkan perekonomian masyarakat, diantaranya harus menyandang predikat Peringkat Komposit 2 (PK-2), selama 3 kali berturut-turun dalam rentang waktu 18 bulan.
Menurut dia, keuntungan sebagai bank devisa tentunya akan dapat melanyani transaksi investor yang melakukan investasi dari berbagai negara tanpa batas. Hal itu selaras dengan Provinsi Kalsel dengan 13 kabupaten/kota yang memiliki semberdaya alam cukup besar.
Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, mengapresiasi kinerja Bank Kalsel belakangan ini.
Diapun mengakui, jika kinerja bank daerah yang sahamnya dimiliki pemerintah provinsi serta kabupaten kota itu menunjukan peningkatan.
” Komisi II menilai positif kinerja bank Kalsel belakangan ini, dan akan terus mendorong melalui regulasi untuk lebih meningkat lagi,” pungkas Imam Suprastowo. (Ipik )