Bandung,Koranpelita.com
Pariwisata Jawa Barat secara bertahap mulai dibangkitkan lagi, tentu dengan penerapan protokol kesehatan. Terlebih Jawa Barat sudah harus mulai bersiap menghadapi gelombang wisatawan domestik yang hadir ke Jawa Barat saat PSBB di beberapa kota mulai mengalami pelonggaran.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sudah mulai melakukan berbagai evaluasi terhadap destinasi wisata yang telah dibuka untuk wisatawan. Harus dipastikan setiap destinasi wisata tak hanya menerapkan protokol kesehatan saja, akan tetapi wajib memiliki management Gugus Covid-19 yang dapat menjadi pengawas pelaksanaan protokol kesehatan yang tepat di destinasi wisata Jawa Barat,” ujar Dedi Taufik selaku Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Jawa Barat kepada puluhan
Forum Wartawan Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) bertempat di pelataran Gedung Sate, Bandung, Sabtu (29/8/2020) malam.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) tahun 2019 mencapai 62 juta orang dari target yang ditetapkan sebanyak 48 juta orang.
Namun untuk tahun 2020, terang Taufik, pihaknya menargetkan jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Jawa Barat mengalami penurunan menjadi 20 juta orang.
Jika dibandingkan tahun 2019 terjadi penurunan target wisnus sebanyak 40 juta menjadi 20 juta orang di tahun ini, begitupun dengan wisatawan mancanegara,” jelasnya.
Diakui Taufik, Pemprov Jawa Barat sudah mulai melakukan berbagai evaluasi terhadap destinasi wisata yang telah dibuka untuk wisatawan.
Harus dipastikan setiap destinasi wisata tak hanya menerapkan protokol kesehatan saja, akan tetapi wajib memiliki management Gugus Covid-19 yang dapat menjadi pengawas pelaksanaan protokol kesehatan yang tepat di destinasi wisata Jawa Barat,” tambahnya.
“Yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini adalah membangun public trust terkait apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah. Masyarakat perlu diperlihatkan berbagai pencapaian yang dilakukan pemerintah, seperti misalnya kini Jawa Barat telah mampu membangun banyak fasilitas kesehatan, memperbanyak test Covid-19, produksi APD & produksi mesin ventilator, ” sambung Hermansyah selaku Kepala Biro Humas & Keprotokolan Provinsi Jawa Barat saat ditanyakan terkait upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Sementara Martini Mohamad selaku Direktur Komunikasi Pemasaran Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif pun turut menyampaikan pandangannya terkait fakta bahwa Jawa Barat yang seolah mendapatkan berkah dari pandemi Covid-19.
“Sekalipun pandemi Covid-19 ini telah sangat memukul berbagai sektor khususnya pariwisata, akan tetapi bisa saya bilang bahwa Jawa Barat ini positioning-nya sudah kuat sehingga tidak terlalu terdampak pandemi. Pariwisata Jawa Barat pasti mendapatkan berkah dengan posisi provinsi besar di dekatnya yang masih menerapkan PSBB,” ungkap Martini.
Sedangkan Alexander Reyaan selaku Direktur Wisata Alam, Budaya & Buatan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif memberikan gambaran program yang sedang disiapkan Kemenparekraf untuk merangsang bangkitnya pariwisata Indonesia.
“Tepat pada bulan September mendatang, Kemenparekraf telah menyiapkan Program Pemulihan Perekonomian Nasional dan siap menggandeng sebanyak-banyaknya pihak untuk melakukan Familiarization Trip ke berbagai destinasi pariwisata pilihan,” jelas Alexander. (Vin)