Yogyakarta,Koranpelita.com
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara terus bergerilya ke daerah-daerah untuk menyalurkan dan mengawasi bantun sosial secara langsung kepada masyarakat. Langkah ini tidak terlepas dari instruksi presiden Joko Widodo agar melakukan penyisiran kepada warga miskin dan terdampak Covid-19 agar tidak ada yang tertinggal.
Salah satunya melalui program jaring pengaman sosial Bantuan Sosial Tunai (BST), sebagai bentuk komitmen Presiden Joko Widodo, dalam melindungi masyarakat tidak mampu pada masa pandemi.
Betempat di Kelurahan Bojong Kapanewon Panjatan Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta Rabu, (19/8) Mensos Juliari mengawasi distribusi BST, secara langsung terhadap masyarakat lewat PT Pos Indonesia (Persero) sekaligus meminta masukan dari para penerimanya.
Sejak awal diluncurkan program BST oleh pemerintah, sudah menjadi tumpuan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari oleh keluarga penerima manfaat (KPM), seperti halnya yang utarakan oleh Kartini warga dari Wonosidi Kidul Kulon Progo mengaku pendapatannya sebagai penjahit besama suaminya turun dratis akibat pandemi Covid-19 yang belum tau pasti kapan akan berakhir.
“Sejak wabah ini melanda, pendapatan saya bersama suami sangat turun drastis, bahkan bisa dilang jomplang banget dengan pendapatan saat tidak ada corona, bantuan yang diberikan pemerintah bermanfaat sekali bagi kami untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari di tengah pendapatan yang sudah tidak menentu,” tutur Kartini.
Tak hanya Kartini, Maimunah yang suaminya menjadi tukang bengkel motor, juga mengaku penghasilan saat ini turun drastis, sehingga kehidupan sekarang sangat berat baginya. Namun ia bersyukur atas kehadiran pemerintah melalui program BST yang dapat secara langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Saya senang sekali mendapat bantuan sosial tunai dari Pak Jokowi yang disalurkan oleh Kemensos, ini sangat membantu kami dalam pemenuhan kebutuhan pokok, tiga bulan sebelumnya saya mendapatkan 600 ribu walaupun bantuan sekarang 300 ribu sudah sangat lumayan dan bisa mencukupi kebutuhan pokok,” ungkapnya Maimunah dengan nada semangat.
Sunardi yang berprofesi sebagai seorang petani dari Pedukuhan VI Bojong Kelurahan Bojong Kecamatan Panjatan, mengaku pendapatannya menurun, karena cabe dan bawang merah yang ia tanam mengalami kesulitan dari segi pemasaran ditambah lagi harganya turun. Akan tetap di satu sisi, dia mengaku kesulitannya berkurang dan bersyukur dengan adanya baantuan program BST ini.
“Alhamdulillah, negara hadir di tengah masyarakat yang mengalami kesulitan akibat corona, program semacam ini jelas manfaatnya buat kami, bantuan ini sangat berarti bagi keluarga saya guna menyambung hidup sehari-hari.” Ucap Sunardi.
Hal senada dikata kan Payem dari Desa Burungan. Janda yang keseharinnya berdagang gelas di pasar juga menjadi salah satu penerima bantuan tersebut, merasa terbatukan dengan kondisi penjulan dagangannya mengalami penurunan drastis.
“Saya sangat senang sekali, Alhamdulillah bisa untuk makan.penghasilan saya dengan berjulan gelas di pasar sudah tidak menentu penghasilannya,” katanya.
Selain itu, disela-sela kunjungannya ini Mensos Juliari juga menyempatkan diri mendatangi Kantor Pos di Kulon Progo, untuk menyaksikan penyaluran BST, dan memberi arahan agar PT Pos dapat melayani masyarakat Ban malam.
“Jadi tidak boleh ada yang terlambat pelayanannya, pelayanan kepada keluarga penerima manfaat harus didahulukan, dan dia menegaskan bahwa bansos BST ini adalah bantuan dari presiden Jokowi yang dilaksanakan oleh Kemensos dan Kantor Pos Indonesia,” pinta Yuliari.(sup)