Para Pengurus Yayasan Fajar Baru.

Ingin Cerdaskan Anak Bangsa, Yayasan Fajar Baru Dirikan Sekolah Pendidikan

Bekasi, koranpelita.com – Yayasan Fajar Baru yang bergerak di bidang Pendidikan terus berupaya memaksimalkan sarana prasarana dengan melakukan pembangunan.

Pembangunan sekolah khusus bagi anak didik Katolik tingkat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar itu berada di Desa Telajung, Kec Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, dengan tujuan untuk mendidik anak bangsa yang cerdas, taat dan memiliki rasa empati yang tinggi.

“Sekolah ini khusus bagi anak-anak Katolik,” kata Ketua Yayasan Fajar Baru, Sr. M. Gabriella, PRR kepada media Senin (10/8/2020).

Dirinya menjelaskan, kehadiran Yayasan Fajar Baru di dunia pendidikan katolik ini diharapkan mampu melayani kemanusiaan dalam hal mencerdaskan kehidupan anak bangsa sesuai tujuan utama dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sesuai amanah Undang-Undang Dasar 1945.

Hal itu berdasarkan pembukaan UUD 1945, alinea keempat yang penjelasannya, Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Demikian diungkapkan, Sr. M. Gabriella, PRR. ketua Yayasan Fajar Baru kepada awak media, Selasa (10/8/2020).

Dikatakannya, adanya tudingan bahwa yayasan akan merekrut (memurtadkan) warga sekitar yayasan pendidikan yang berdomisili di RT 02, RW 02 Desa Telajung, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi merupakan pendapat yang sepihak.

Sr. M Gabriella mengungkapkan, bahwa keberadaan yayasan Fajar Baru untuk menyelenggarakan pendidikan. Sehingga tidak pernah membuat keresahan ataupun penyimpangan agama. Namun sebaliknya, membantu warga sekitar, khususnya pendidikan formal.

“Kami siap membantu warga, baik pendidikan formal maupun bantuan secara ekonomi yang biasa kami lakukan. Bahkan kami pun telah membantu warga dalam memberikan konpensasi pengadaan jalan umum arah makam yang dibutuhkan warga sekitar,” ujar Sr. M Gabriella.

Sementara itu, Ketua RW 02 Desa Telajung, Firmansyah yang saat itu menjabat mengungkapkan, lingkungan telah mengijinkan kehadiran/keberadaan yayasan Fajar Baru yang dibuktikandengan tandatangan warga bersama KTP dan hasil rapat.

“Pada intinya, warga sekitar kami (RT 02/02), sampai saat ini tidak keberatan berdirinya pembangunan yayasan pendidikan Fajar Baru ini,” kata Firmansyah.

Firmansyah menambahkan, pihaknya membenarkan prihal konpensasi bantuan pengadaan jalan yang telah diberikan pihak yayasan Fajar Baru kepada warganya yang kini telah digunakan akses jalan menuju pemakaman umum warga.

“Benar, saat saya menjabat RW, warga kami kesulitan dalam akses jalan ke makam, jadi saya bersama warga sepakat mengajukan ke pihak yayasan Fajar Baru dan Allhamdulillah,.. yayasan mengabulkannya hingga saat ini jalan akses ke makam dapat digunakan warga RW 02 khususnya dan Desa Telajung umumnya,” jelasnya.

Menurut Firman, tentang adanya penolakan dengan pemasangan spanduk yang mengatasnamakan dari warga, dirinya menyayangkan dan berharap agar warga memahami tujuan (visi dan misi) telah berdirinya bangunan dan akan menambahkan ruang kelas dalam rangka memenuhi sarana pendidikan yayasan tersebut.

Firmansyah menambahkan, selama ini setelah berdirinya yayasan Fajar Baru sering membantu warga sekitar, selain merealisasikan jalan yayasan pun sering mengadakan santunan, memberikan bantuan ekonomi kepada warga. Jadi kalau warga menolak keberadaan yayasan, sangat kami sayangkan. Dan perlu kami perjelas sampai saat ini tidak ada warga kami yang dibujuk masuk agamanya, sehingga jangan menjadi salah satu alasan (larangan- red) pembangunan yayasan Fajar Baru yang sudah legal yang dibuktikan dengan dokumen perijinan yang lengkap.

“Saya harap, apabila warga akan menanyakan sesuatu keberadaan yayasan Fajar Baru langsung saja ke saya, karena saya memahaminya sejak awal pendirinnya di lingkungan kami ini,” tandasnya. (Ane)

About redaksi

Check Also

USM Gelar ICOSEND 2024, 95 Makalah Dinyatakan Lolos

SEMARANG,KORANPELITA – Universitas Semarang (USM) menggelar kegiatan The 1st International Conference on Social Environment Diversity …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca