www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia
Related Articles
Banjarmasin, Koranpelita.com
Agar pemerintah daerah tidak kehilangan pendapatan, maka PT Ambapers Kalsel harus sesegeranya mengupayakan persyaratan untuk bisa mengubah bentuk perusahaan sekarang menjadi Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
Karena sesuai aturan dan ketentuan dalam penunjukan kerjasama perjanjian dengan Dirjen Perhubungan Laut (Dirhubla) Kementerian Perhubungan (RI), masa kontrak PT Ambapers berakhir pada tahun 2023.
Jika melebihi tahun diatas, maka kewenangan akan diambil-alih oleh kementerian pusat, dan daerah pun berpotensi kehilangan item pendapatan sebagai penunjang PAD, senilai Rp 50 miliar rupiah pertahun.
” Jadi kita minta PT Ambaper, harus segera mengupayakan agar secepatnya menjadi BUP, ” ujar Imam Suprastowo pada wartawan, Selasa (14/7/2020).
Adanya batas waktu pada tahun 2023 itu lanjut Imam, maka PT Ambapers harus sesegeranya bergerak untuk merampungkan sebelum tahun 2023, karena banyak persyaratan yang tidak bisa dianggap remeh, seperti
harus merubah kedalaman alur sekarang yang hanya 5 LWS menjadi 7 LWS, dan lebar alur sekarang hanya 100 meter menjadi 150 meter.
Kendala ini tentu membutuhkan waktu serta investasi besar, sehingga jajaran pimpinan anak perusahaan daerah milik pemerintah provinsi ini harus betul-betul menggenjot semua kendala untuk dirampungkan sebelum tahun 2023. Sebab sangat disayangkan jika pada batas waktu tidak dapat memenuhi ketentuan pusat, maka daerah akan kehilangan pendapatan potensial.
” Untuk masalah ini Komisi II sudah sempat membahas bersama Ambapers, tapi belum tuntas.Nanti kita agendakan untuk membahas kembali,” pungkas politisi PDI-P ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris Makie, selaku pembina BUMD, mengapresiasi positif perhatian Komisi II membidangi ekonomi dan keuangan DPRD Kalsel, yang telah mengingatkan agar pendapatan daerah tetap terjaga.
” Terkait soal ini pemprov Kalsel bersama BUMD beberapa waktu lalu sudah sempat melakukan ekspos ke pusat. Namun masih terus diupayakan” sebut Haris Makie (Ipik)
