Jakarta, Koranpelita.com
Pendidikan karakter dibentuk dalam sebuah sistem yang sangat mewarnai prilaku seseorang, bagaimana sebuah sistem, begitulah karakter masyarakatnya terbentuk.
Prof Zainuddin Maliki mantan rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya mengatakan bahwa sistem dalam sebuah negara membentuk perilaku individu dan juga masyarakat, sehingga pilihan sistem nilai apa yang dianut akan mewarnai karakteristik individu maupun masyarakat.
Demikian dikatakan Zainuddin Maliki yang juga anggota komisi X DPR RI membidangi persoalan pendidikan ketika menjadi pembicara dalam acara Webinar pendidikan bertema “Pendidikan Karakter di Masa Pandemi Covid19” yang diselenggarakan Alumni PD PII Kota Bekasi, Sabtu 11 Juli 2020.
Zainudin mengatakan Bagaimama bangsa Indonesia menerapkan sistem ideologi atau nilai dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, itu juga yang akan membentuk karakter anak bangsa
Kenyataannya, lanjut Zainuddin masyarakat Indonesia diarahkan menuju karakteristik kapitalis, yaitu bagaimana masyarakat mendapatkan sesuatu bukan karena kebutuhan tapi didasari keinginan.
“Karakter bersaing, berlomba lomba mendapatkan yang diinginkan menjadi realitas di masyarakat” ungkapnya.
Zainuddin berpendapat ada nilai yang kontradiktif di masyarakat kita, disisi lain ingin menumbuhkan semangat gotong royong, tetapi sisi lain pemerintah memiliki visi persaingan.
Sementara Dosen Pasca Sarjana UIN, Abdul Hayyi Al Katani berpendapat bahwa paradigma pendidikan harus memiliki basis nilai akhlaq mulia.
“Kita harus berhati hati menggunakan istilah karakter, istilah karakter harus diiringi dengan akhlaq mulia” ungkap Direktur Al Katani Institute.
Abdul Hayyi menjelaskan Ibnu Qayyim pernah berkata pentingnya pendidikan karakter yang baik yang harus diperhatikan pendidik adalah akhlak siswa sejak dini.
“Akhlaq siswa sejak dini diantaranya, jauhkan dari Hura Hura, biasakan anak berkontribusi bukan meminta, jauhkan sifat malas, biasakan terjaga menjelang subuh, hindari terlalu banyak makan, tidur, gaul, bicara, serta hindari hal hal buruk seperti minum minuman keras dan merokok” ungkap pria lulusan S3 Universitas Cairo.
Acara webiner dihadiri Afif Ridwan (KB PII Bekasi Raya), serta para pembicara diantaranya Prof Zainuddin Maliki (Anggota Komisi X DPRRI), Abdul Hayyi Alkatani (Dosen UIN Jakarta/Direktur AlKatani Institute), Agus Salim (Konsultan Pendidikan Karakter), Lusia Pansilawati Ningsih (Hipnoterapi/ Pemerhati Dunia Anak), acara dipandu Diana Mayasari (Paktisi Pendidikan/Guru SMA Darussalam Kota Bekasi), dan Host Ismail Maulana (KB PII Bekasi Raya)
Partisipan Webinar yang mendaftar sebanyak 200 orang terdiri dari tenaga pendidik negeri maupun swasta dari seluruh provinsi di Indonesia. (RW)