Palangka Raya, Koranpelita.com.
Masa Pandemi Coivd-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng) berdampak pada perekonomian. Lesunya perekonomian tentunya sangat berdampak pada pendapatan asli daerah khususnya dari pajak dan retribusi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalteng, Kaspinoor mengakui dengan wabah Covid-19 yang melanda menjadi salah satu problem dalam memaksimalkan pendapatan daerah.
Menurutnya, dibutuhkan strategi khusus untuk memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam keterangannya kepada wartawan di kantornya, Kamis 2 Juli 2020 jalan RTA Milono Palangka Rays Kaspinoor mengaku bahwa pihaknya melakukan sejumlah terobosan untuk mendongkrak PAD.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh Bapenda Kalteng yaki membuat regulasi atau aturan yang mempermudah masyarakat untuk membayar pajak. Seperti penghapusan denda adminsitrasi bagi yang menunggak pajak, khususnya paja kendaraan bermotor.
Selain memnghapus denda administrasi, Bapenda juga memberi kemudahan kepada masyarakat untuk menyelesaikan pajaknya dengan cara jemput bola.
“Kalau dulu waktu normal, masyarakat bisa ke kota untuk bayar pajak. Sekarang karena kondisi dibatasi, maka kita akan menjemput bola agar masyarakat bisa membayar pajaknya,” katanya.
Kaspinoor mengatakan saat ini pihaknya membuka layanan pajak di daerah-daerah strategis. Daerah strategis yang dimaksud yakni wilayah yang perekonomiannya masih bagus. “Dengan adanya layanan seperti ini, masyarakat juga tidak perlu bergerombol dan tidak terlalu jauh untuk membayar pajaknya,” jelasnya.
Selain itu, saat ini juga digalakkan Samsat Online Nasional (Samonas). Program ini menggandeng sejumlah bank untuk bekerjasama dalam melayani wajib pajak.
Pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) muda juga menjadi salah satu bagian strategi dalam mengoptimalkan pendapatan daerah. Kedepannya kita akan melakukan regenarasi dan memanfaatkan yang muda untuk pelayanan pajak agar lebih cepat dan agresif,” terang mantan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Untuk saat ini semerter I (stau) pertanggal 27 Juni 2020 capaian pendapatan Kalteng sudah mencapai Rp 2,1 triliun dari target sebesar Rp 4.5 triliun atau 46.6 persen. Untuk PAD Kalteng sendiri sudah tercapai Rp 792,5 miliar dari target Rp 1,4 triliun atau 54,1 persen.(sut)