Sembako Gubernur Menyasar ke Mahasiswa STIMIK dan IAKN

Palangka Raya,Koranpelitacom.

Bantuan paket sembako dari dana pribadi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran terus berjalan. Kini giliran mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Palangka Raya. Bantuan langsung diserahkan anggota DPR-RI daerah pemilihan Kalimantan Tengah Agustiar Sabran.

Penyerahan bantuan turut disaksikan Ketua STIMIK Suparno. Bantuan langsung diterima mahasiswa yang membutuhkan. Program tersebut merupakan bagian dari pemberian 100 ribu paket sembako bagi masyarakat terdampak covid-19. Tidak hanya masyarakat, mahasiswa yang terdampak turut mendapatkan bantuan tersebut.

Ketua STIMIK Palangka Raya Suparno menyebutkan, selama masa pandemi banyak mahasiswa yang tidak pulang kampung. Akhirnya tetap bertahan di Palangka Raya. Untuk bertahan, tentu butuh biaya. Tidak heran, banyak mahasiswa yang ikut terdampak pandemi. Bantuan yang diberikan sangat tepat, dan disalurkan kepada mahasiswa

.
“Kami berterima kasih kepada Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan anggota DPR-RI Agustiar Sabran. Mahasiswa kami mendapatkan perhatian, dan diberikan bantuan,” ungkap Suparno.

Tidak hanya mahasiswa STIMIK Palangka Raya. Sebelumnya Agustiar menyerahkan bantuan untuk mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya. Bantuan diserahkan melalui Senat Mahasiswa. Penyerahan bantuan disaksikan langsung Rektor IAKN Telhelia.

Dalam kesempatan itu, Telhelia mengungkapkan rasa syukur, karena mendapatkan perhatian dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan anggota DPR-RI Agustiar Sabran. Diakui, mahasiswa yang menempuh pendidikan di IAKN, kebanyakan dari kampung. Tidak heran membutuhkan biaya hidup yang besar.

“Mahasiswa kami banyak dari pedalaman. Sering kali ada orang tua yang tidak mampu. Itu terjadi selama pandemi,” ungkap Telhelia.

Ia menjelaskan, dalam mengahadapi, banyak mahasiswa yang tidak bisa pulang ke kampung. Kondisi tersebut tentunya menyulitkan mahasiswa.

Apalagiekonomi masyarakat di kampung ikut terdampak, sehingga mahasiswa ikut mengalami kesusahan ekonomi. Bantuan yang diberikan sangat tepat, dan sangat membantu mahasiswa.

Sementara, anggota DPR-RI Agustiar Sabran mengungkapkan, paket 100 ribu sembako yang disiapkan merupakan sumbangan pribadi dirinya dengan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Itu diambil dari gaji, honor, dan biaya rumah tangga selama lima tahun menjabat dengan dana yang terkumpul mencapai Rp9 miliar.

“Dari saya terkumpul sekitar Rp4 miliar. Itu diambil dari gaji dan tunjangan saya selama lima tahun menjabat sebagai anggota DPR-RI,” tegas Agustiar.

Memang jumlah paket yang disiapkan, jelas Agustiar, tidak sebanding dengan penduduk Kalteng yang mencapai 2,7 juta jiwa. Tentunya banyak warga yang tidak kebagian bantuan paket sembako. Untuk itu, ia secara pribadi menyampaikan permohonan maaf. Karena itu, keterbatasan dana yang dimiliki.

Paling tidak, jelasnya, bantuan yang disalurkan, bisa membantu masyarakat kurang mampu. Tujuannya untuk menggerakkan para pihak, agar mau menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak covid-19. Kalau semua orang yang punya uang bergandengan tangan, tentu masalah covid-19 bisa diatasi bersama.

“Dengan kebersamaan, saya yakin covid-19 bisa kita atasi. Tidak ada masyarakat yang kesusahan. Bahkan untuk membantu masyarakat, tidak perlu dana pemerintah. Asalkan semua pihak bersatu membantu masyarakat. Jadi pemerintah bisa fokus dalam penanganan,” tegas Agustiar.( Ruslan AG).

About redaksi

Check Also

BPOLBF Gelar Floratama Learning Center: Bahas Tantangan dan Skema Pembiayaan Reforestasi untuk Pariwisata Berkelanjutan

Labuan Bajo, Koranpelita.com Dalam upaya mendorong keberlanjutan sektor pariwisata dan pelestarian lingkungan, Badan Pelaksana Otorita …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca