Solo, Koranpelita.com
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, daya tahan sektor riil dan sektor keuangan serta kecepatan pemulihan ekonomi, dari dampak pandemi covid-19 sangat bergantung pada efektifitas implementasi kebijakan stimulus perekonomian yang dilakukan di daerah.
“Peran ekonomi daerah menjadi penting untuk menopang percepatan recovery ekonomi nasional,” kata Wimboh Santoso dalam peresmian gedung Kantor OJK Solo yang dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, Jumat (19/6/2020)
Menurutnya, gedung Kantor OJK Solo merupakan gedung pertama sejak pembelian tanah, perancangan dan pembangunan dilakukan menggunakan anggaran OJK. “Perancangan gedung ini menjadi standar gedung OJK di daerah yang memuat beberapa visualisasi menggambarkan nilai misi visi OJK,” katanya dalam release.
Acara peresmian dihadiri undangan terbatas yaitu Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan Ketua DPRD Kota Surakarta Budi Prasetyo serta menjalani protokol kesehatan sesuai anjuran Pemerintah.
Dijelaskan, untuk mendorong peran daerah itu, keberadaan kantor OJK di berbagai daerah sangat diperlukan untuk meningkatkan layanan bagi industri jasa keuangan dan juga masyarakat sesuai arah kebijakan OJK yaitu kontributif, stabil dan inklusif serta memberikan dampak positif bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
“Kantor OJK Solo memiliki peran meningkatkan perekonomian wilayah Solo Raya, yang punya kapasitas ekonomi besar terutama pada industri pengolahan, perdagangan, ekonomi kreatif, dan pariwisata,” tuturnya.
Kantor OJK Solo, lanjut dia, memiliki wilayah pengawasan Solo Raya yang mencakup Kota Solo dan enam kabupaten yaitu Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar dapat Sragen.
“Jumlah perbankan di wilayah Solo Raya itu, meliputi 190 kantor cabang perbankan, 73 kantor pusat BPR dan 8 kantor pusat BPR Syariah. Per April 2020, kontribusi pembiayaan perbankan di Solo untuk kredit modal kerja tumbuh sebesar 6,52% (yoy), kredit kepada usaha mikro tumbuh sebesar 16,4% (yoy), dan kredit kepada usaha kecil tumbuh sebesar 20,23% (yoy).”
Namun demikian, menurutnya, kredit kepada sektor prioritas seperti industri pengolahan, perikanan, perdagangan, dan konstruksi juga mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu.(sup)