New Normal: Sekolah Harus Dinamis, Jangan Tergantung Guru dan Pemerintah

Jakarta, Koranpelita.com

Memasuki fase kenormalan baru atau New Normal, dunia masuk ke tata kehidupan baru termasuk dalam bidang pendidikan.

Untuk itu sekolah mengembangkan model pembelajarannya perlu menggunakan variabel yang lebih dinamis dan kreatif.

Hal ini disampaikan sekretaris Layanan Lembaga Pendidikan Tinggi XV Kemendikbud, Ade Erlangga Masdiana dalam acara Webinar Dialog Virtual Pendidikan bertema “Sekolah di Era New Normal” Sabtu 13 Juni 2020.

Diskusi digelar KB PII Bekasi menghadirkan narasumber Ade Erlangga Masdiana (Sekretaris Layanan Lembaga Pendidikan Tinggi XV Kemendikbud), Mohammad Abduhzen (Pengamat Pendidikan), Evi Mafriningsianti (Anggota DPRD Kota Bekasi), Agus Salim (Praktisi Pendidikan) dan Lusia P (Hypnoterapi & Pemerhati Dunia Anak)

Ade Erlangga mengatakan kondisi ketika memasuki kenormalan baru pssca pandemi Covid19 bisa menjadi kesempatan bagi seluruh Indonesia untuk mendapatkan kualitas yang sama.

“Kualitas pendidikan yang sama itu sesuai dengan tata ruang wilayah dan kota yang sesuai dengan masing masing wilayah” ugkapnya.

Sementara, pengamat pendidikan, Mohammad Abduhzen mengatakan konsep merdeka belajar menemukan momentumnya sebab fase kenormalan baru ini memperkuat, mempercepat perubahan dalam pembelajaran.

“Distancing learning sudah dipraktekkan dalam pembelajaran di Universitas Terbuka atau UT” katanya.

Abduhzen mengatakan format berfikir harus berubah, orientasi bukan lagi pada target kurikulum, tetapi perlu melihat pada aspek lain dari aspek pembelajaran seperti life skill atau people skill.

Abduhzen menegaskan dunia pendidikan jangan tergantung pada pemerintah dan guru.

“Saatnya bagaimana orangtua memanfaatkan peluang kita untuk memulai kembali dan melakukan introspeksi dalam proses pendidikan” ujarnya.

Sekretaris Komisi Pendidikan DPRD Kota Bekasi, Evi Mafriningsianti mengatakan membuka pembelajaran dengan tatap muka di satuan pendidikan memerlukan kajian yang mendalam serta kehati hatian.

Menurut Evi, hal ini dilakukan agar tidak menjadi bumerang yang berakibat membahayakan di tengah wabah pandemi Covid19.

“Dengan mengedepankan protokol kesehatan dan mempertimbangkan PSBB guna menekan penyebaran virus covid19” katanya.

Evi mengungkapkan pelaksanaan pola hidup baru dengan kualitas hidup yang lebih baik harus disosialisasikan dan disiapkan.

“Pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru atau new normal masih dalam tahap sosialisasi desain pembelajaran juga harus dipersiapkan dengan baik” ungkapnya. (RW)

About redaksi

Check Also

Tim PkM USM Sosialisasi Diversifikasi Olahan Buah Pala di SMKN H Moenadi Ungaran

SEMARANG,KORANPELITA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) melakukan Sosialisasi Diversifikasi Olahan Buah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca