Palangka Raya, Koranpelita.com.
Bantuan pribadi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan anggota DPR-RI Agustiar Sabran dinilai sangat meringankan beban mahasiswa yang berada di perantauan. Bantuan tersebut, membawa berkah bagi mahasiswa yang kesulitan secara ekonomi. Banyak orang tua di kampung yang terdampak secara ekonomi, akhirnya tidak memberikan uang bulanan kepada mahasiswa.
Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) Barito Selatan, Sofian Noor mengungkapkan, bantuan yang disalurkan Sugianto Sabran dan Agustiar Sabran berkah di tengah pandemi covid-19. Sangat disambut baik masyarakat, terutama mahasiswa.
“Kami bersyukur dan berterima kasih telah dibantu. Bantuan dari Sugianto Sabran sangat membantu mahasiswa perantauan. Semoga membawa berkah dan kebaikan untuk kita semua,” ungkap Sofian.
Bantuan yang disalurkan merupakan program 100 ribu lebih paket sembako gratis untuk masyarakat Kalimantan Tengah. Gerakan yang diinisiasi Sugianto Sabran selaku Pembina Relawan Muda Sugianto Sabran dan Agustiar Sabran selaku Pembina Relawan Milenial Agustiar Sabran.
Dia menambahkan, program 100 ribu paket sembako berasal dari dana pribadi Sugianto Sabran yang diambil dari uang gaji, honor, dan biaya rumah tangga Gubernur selama lima tahun senilai Rp9 miliar. Kemudian dari Agustiar Sabran selama menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI senilai Rp4 miliar.
“Tentu bangga dengan sikap kedermawanan dan kepedulian Sugianto Sabran. Membantu masyarakat kecil tanpa pamrih. Hal luar biasa yang jarang dilakukan orang lain di situasi serba sulit,” lanjut Sofian.
Dia menjelaskan, apa yang telah dilakukan Sugianto Sabran harusnya menjadi contoh bagi orang yang memiliki jabatan dan kelebihan harta. Ambil yang baiknya. Jangan sering berprasangka buruk atas niat baik seseorang. Semua pihak perlu bergotong royong membantu sesama yang berkekurangan. Hidup tentang berbagi, seperti Sugianto Sabran.
Sementar, Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pulang Pisau, Julian mengungkapkan, bantuan yang disalurkan atas dana pribadi Sugianto Sabran dan Agustiar Sabran di tengah pandemi covid-19 sangat meringankan beban mahasiswa. Bantuan sangat membantu meringankan beban orang tua.
“Karena masa pandemi, kami mahasiswa perantauan sangat terdampak. Tidak berasal dari keluarga mampu. Bantuan berkah buat kami,” ungkap Julian.
Penyaluran bantuan tak lepas dari kerja keras dan keikhlasan Relawan Muda Sugianto Sabran dan Relawan Milenial Agustiar Sabran. Semoga relawan diberikan kemudahan dan kesehatan. Karena kalian hebat, berani bekerja tanpa digaji. Melainkan hanya mengharapkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dia menjelaskan, apa yang telah dilakukan Sugianto Sabran menjadi contoh yang baik bagi orang yang memiliki jabatan dan kelebihan harta. Hal seperti itu harusnya diikuti dan diteladani. Tidak boleh berprasangka buruk melainkan harus bahu membahu untuk membantu masyarakat. Turunkan ego semua, masyarakat butuh bantuan.
Terpisah, Agustiar Sabran menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Karena bantuan 100 ribuan paket sembako dari Sugianto Sabran dan dirinya, tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kalteng. Keterbatasan dana yang dimiliki membuat ia dan Sugianto Sabran hanya mampu menyiapkan 100 ribu paket sembako.
“Dana diambil dari gaji, dan tunjangan saya maupun Sugianto Sabran selaku Gubernur Kalteng. Dana yang dikumpulkan sudah maksimal selama lima tahun masa jabatan. Tapi kami ikhlas untuk rakyat. Karena kami ada karena rakyat. Jadi kapan rakyat membutuhkan, kami akan berjuang dan berkorban,” tegas Agustiar. (Ruslan Abdul Gani)
.