Palangka Raya, Koranpelita.com.
Program 100.000 lebih paket sembako gratis untuk masyarakat Kalimantan Tengah, menuai respon positif di masyarakat, termasuk pemuda. Gerakan yang diinisiasi Sugianto Sabran selaku Pembina Relawan Muda Sugianto Sabran dan Agustiar Sabran selaku Pembina Relawan Milenial Agustiar Sabran dinilai sangat membantu masyarakat kecil dan terdampak.
Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) Palangka Raya, Anas Wahid Maulana, mengungkapkan, bantuan yang disalurkan atas dana Sugianto Sabran dan Agustiar Sabran di tengah pandemi covid-19, sangat bermanfaat. Tentunya sangat membantu masyarakat, khususnya mahasiswa yang terdampak.
“Hari ini semua merasakan penderitaan yang sama. Tidak dapat dipungkiri lagi, semua itu akibat dampak covid-19 yang memberikan luka dan rasa sakit yang mendalam kepada masyarakat. Namun Sugianto Sabran hadir dengan membawa harapan baru bagi kami. Memberikan bantuan kepada masyarakat terutama kami mahasiswa,” ungkap Anas.
Dia menambahkan, program 100 ribu paket sembako berasal dari dana pribadi Sugianto Sabran yang diambil dari uang gaji, honor, dan biaya rumah tangga Gubernur selama lima tahun senilai Rp9 miliar. Kemudian dari Agustiar Sabran selama menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR-RI senilai Rp4 miliar.
“Seorang pemimpin itu memberikan contoh yang baik untuk diikuti. Seperti Sugianto Sabran yang rela tak digaji selama jadi Gubernur Kalteng disumbangkan untuk rakyat. Harusnya banyak hati yang tergugah dan berkorban lebih untuk rakyat,” lanjut Anas.
Dia menjelaskan, apa yang telah dilakukan Sugianto Sabran menjadi contoh yang baik bagi orang yang memiliki jabatan dan kelebihan harta untuk saling berbagi. Membantu sesama bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tapi tanggung jawab semua. Sebenarnya banyak yang lebih kaya atau punya kuasa lebih dari Sugianto Sabran.
“Namun, kalau punya harta, tapi tak ada niat berbagi mau gimana,” tambah Anas.
Terpisah, Agustiar Sabran menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Karena bantuan 100 ribuan paket sembako dari Sugianto Sabran dan dirinya, tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kalteng. Keterbatasan dana yang dimiliki membuat ia dan H Sugianto Sabran hanya mampu menyiapkan 100 ribu paket sembako.
“Dana diambil dari gaji, dan tunjangan saya maupun H Sugianto Sabran selaku Gubernur Kalteng. Dana yang dikumpulkan sudah maksimal selama lima tahun masa jabatan. Tapi kami ikhlas untuk rakyat. Karena kami ada ini pun karena rakyat. Jadi kapan pun rakyat membutuhkan saat itu kami akan berjuang dan berkorban,” tegas Agustiar.( Ruslan AG).