Sogan, Korsnpelita.com
Paiman, 58 tahun menderita sakit menahun. Sudah lebih 20 tahun, Paiman hanya tidur di balai. Sedang untuk memenuhi kebutuhan hidup, istri dan anaknya yang membantu.
Paiman warga Jetis, Sogan, Kulon Progo berharap kesembuhan. Untuk dapat beraktivitas seperti sedia kala. Namun harapannya belum terwujud, meski sudah banyak ikhtiar dilakukan baik medis maupun penyembuhan alternatif.
Paiman alumnus SMEP I Yogyakarta yang berkedudukan di Temon, Kulon Progo hanya berkaca-kaca ketika perwakilan alumni datang menjenguk di kediaman, Senin 18 Mei 2020.
Drs H Purwito salah seorang perwakilan alumni yang tinggal di Temon menyampaikan bingkisan dan tali asih dari gerakan spontanitas untuk membantu meringankan beban di tengah wabah Corona yang mengakibatkan kendala dalam banyak hal.
Bantuan terkumpul dari spontanitas alumni SMEP Temon, sifatnya insidental. Ke depan alumni berencana untuk menggalang dana guna keperluan sosial.
Kalau ada yang sangat membutuhkan, dibantu dari iuran alumni. Kalau dananya tidak terpakai dapat digunakan untuk pertemuan, semacam reuni sehingga dapat menyambung tali silaturahmi.
Melalui perwakilan yang datang menjenguk, Paiman menyampaikan terima kasih atas kepedulian teman-teman alumni SMEP Temon.
“Mas Paiman mengucapkan terima kasih atas doa dan bantuanya dari kawan-kawan dan juga mendoakan kita untuk mendapat kesehatan dari Allah,” kata Purwito.
Paiman saat ini lebih membutuhkan kursi roda untuk dapat beraktivitas di sekitar rumah. Paling tidak untuk melakukan kegiatan rutin mengurus diri sendiri. Seperti mandi dan keperluan lainnya.
Sementara itu Haryanti Purwaningrum alumni yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat mengemukakan dana yang dikumpulkan saat ini konsentrasi untuk yang sakit parah dulu karena mereka itu perlu uluran tangan.
“Situasi memelas, istrinya kerja bangunan, anaknya kerja Satpam gajinya untuk bayar utang banyak dimana mana,” tuturnya.
Haryanti menambahkan Informasi dari yang pernah kerumah, Paiman tidurnya di dapur. Biar mudah kekamar mandinya, sangat memprihatinkan.
“Lalu infonya bila ada yang mau dateng harinya kapan biar setidaknya dibersihin dulu krn kotor sekali,” terangnya.
Dia berharap penderitaannya segera berakhir. Bantuan dari pemerintah Kabupaten Kulon Progo dapat membantu melalui berbagai program yang ada.
“Mudah-mudahan aparat pemerintah tahu dan tersentuh untuk membantu,” pungkasnya. (D)