Melawi, Koranpelita.com
Wabah penyebaran virus corona atau corona virus disease (covid-19), berdampak parah pada perekonomian seluruh dunia,khusus kecamatan Nanga pinoh Kabupaten melawi, kalimantan barat.
Dengan adanya seperti itu masyrakat sebagian memilih dan terpaksa kerja tambang emas untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Salah satu yang mewakili pekerja emas berini sial B menyatakan bahwa semenjak musim virus covid 19 atau biasa di kenal dengan sebutan corona ini semua bahan makanan melunjak harga karet menurun dratis membuat kami menderita mencari nafkah untuk kelurga apa lagi saat ini sudah mendekati hari raya idul fitri sedangkan pemerintah saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan kami sehari – hari.
Dari pada anak istri kami kelaparan kami terpaksa menambang emas untuk mecukupi kebutuhan kami, itu juga belum tentu kami mendapatkan hasil dari kerja kami kalau tidak ada hasil juga ujung – ujungnya kami berhutang juga.
Selain hasil dari pekerjaan PETI untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan para pekerja kami juga menyisihkan hasil kerja untuk kebutuhan sosial di lingkungan tempat kami bekerja. Baik itu untuk pembangunan tempat ibadah maupun untuk kegiatan sosial lainnya.
” Kami bekerja bukan semata untuk memgayakan diri kami,kami berkerja semata-mata memenuhi kebutuhan hidup dan kami juga menyisihkan untuk kebutuhan sosial di masyarakat,”ungkapnya.
Meskipun bekerja peti penuh dengan resiko baik itu resiko keselamatan pada saat bekerja maupun benturan hukum di depan mata.Pekerjaan PETI ini kami lakukan hanya semata mata untuk kami menghidupi keluarga.Namun kami sebagai pekerja PETI jika ada solusi pekerja lain,kami siap untuk beralih bekerja.
“Apa bila ada solusi pekerjaan yang lebih layak untuk kami menghidupkan keluarga saat ini kami juga tidak mau kerja tambang emas tuturnya,”ujarnya. (ajs)