Semarang,Koranpelita.com
Dibukanya transportasi umum oleh pemerintah pusat, tidak membuat Bandara Ahmad Yani berubah. Kondisinya masih lengang, tidak ada penumpukan calon penumpang.
Hal itu terlihat saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan tinjauan di lokasi itu, Sabtu (16/5/2020). Kondisi yang sepi membuat deretan bangku yang ada di dalam bandara kosong mlompong. Puluhan toko yang biasanya menjajakan penganan juga tutup.
Meski begitu saat Gubernur datang, design terminal keberangkatan yang dilewatinya sedikit berbeda dari biasanya. Di lantai, terdapat garis-garis antrean dan di samping kiri kanan ada penyekat para calon penumpang, yang mengarahkan pada mesin pengecek suhu otomatis.
Usai dari pengecekan suhu tubuh, penumpang kemudian diarahkan ke ruang tunggu pemeriksaan berkas. Di tempat itulah yang menentukan, apakah penumpang boleh naik pesawat atau harus pulang karena syaratnya tidak lengkap.
“Ini keren ya, jadi saat penumpang masuk, sudah terdeteksi suhu tubuhnya. Ada jarak yang diatur dan setelah itu dicek persyaratannya di sini. Saya minta protokol kesehatannya benar-benar diterapkan, baik di kedatangan maupun keberangkatan,” katanya.
Saat melihat-lihat di dalam terminal keberangkatan, Ganjar hanya menemukan beberapa petugas bandara dan tiga calon penumpang. Tiga calon penumpang itu diketahui hendak ke Jepang untuk urusan pekerjaan.
“Syaratnya sudah lengkap kan? Mana coba saya lihat,” kata Ganjar kepada tiga calon penumpang itu.
Kepada Ganjar, mereka memperlihatkan persyaratan yang cukup banyak. Ternyata, semuanya telah mempersiapkan persyaratan sesuai peraturan dari pemerintah.
“Sudah semua pak, sudah sesuai aturan pemerintah,” kata Kuswanto (32) salah satu calon penumpang.
Ditemui usai keliling, Ganjar mengatakan, puas dengan penerapan protokol kesehatan di bandara itu. Pengecekan kesehatan dan persyaratan dilakukan cukup ketat dan disiapkan line mengantri sesuai dengan petunjuk yang ada.sup)