Jakarta,Koranpelita.com
Meningkatkan sistem imun penting dilakukan karena perubahan cuaca juga mempengaruhi kondisi lingkungan dan kualitas air. Debu dan kotoran saat udara kering dapat menjadi pembawa penyakit. Kualitas air pun dapat berkurang, misalnya air menjadi lebih keruh menjelang musim panas atau air menjadi lebih mudah terkontaminasi polusi di musim hujan.
Hal ini mengakibatkan penyakit lebih mudah berkembang dibandingkan kondisi cuaca yang stabil. Perubahan -perubahan ini bisa mempengaruhi kondisi fisik si Kecil, bahkan bisa menyebabkan daya tahan tubuhnya menurun.
Untuk itu imunisasi, konsultasi pertumbuhan, sampai konsultasi kesehatan anak, adalah kondisi-kondisi penting yang biasanya dilakukan di rumah sakit. Namun di tengah masa pandemi virus corona seperti sekarang ini, kita diminta untuk sebisa mungkin menghindari kunjungan ke RS.
Hal ini tak lain demi menghindari tertularnya penyakit COVID-19
Dari total kasus Corona di China, hanya dua persen yang menjangkiti anak-anak. Gejala yang ditimbulkan dari virus covid-19 pada anak lebih ringan. Dari beberapa penelitian, hal ini disebabkan karena reseptor dan sitokin pada anak lebih kecil dibandingkan orang dewasa.
Kekebalan tubuh bayi berbeda dengan orang dewasa. Sehingga ia harus mendapatkan perlindungan melalui imunisasi. Imunisasi bekerja dengan cara membentuk antibodi sampai pada kadar tertentu agar tercapainya kadar protektif yang mampu memberikan perlindungan terhadap tubuh dari serangan infeksi.
“Cara penularan virusnya tetap sama, yaitu melalui droplet atau percikan lewat batuk atau bersin. Namun karena pada anak reseptor dan sitokinnya lebih kecil dibanding dewasa, maka antibodi tidak terlalu aktif menyerang virus yang datang,” jelas Anggota tim ahli Congental Rubella Syndrome Kemenkes RI, dr Syarif Rohimi, SpA (K) saat live Instagram @ninanugrohostore, Sabtu (9/5/2020).
Meskipun anak-anak tidak memiliki gejala yang jelas, hal ini justru harus mendapat perhatian besar. Sebab, anak-anak bisa saja menjadi orang tanpa gejala (OTG) yang nantinya dapat menjadi carrier atau penular virus. Untuk itu, menjaga imunitas anak wajib diperhatikan. Makanan 4 sehat 5 sempurna harus disajikan dalam pemberian asupan sehari-hari.
“Perbaki berat badan anak hingga mencapai ideal, karena berat badan yang ideal akan sangat mempengaruhi imunitas anak. Berikan ASI eksklusif, karena di dalam ASI ada antibodi dan kolesterum yang dibutuhkan anak. Jangan lupa berikan vitamin komplit atau multivitamin. Berikan pula edukasi pada anak, yaitu cara mencuci tangan yang benar dan memakai masker, serta edukasi kesehatan lainnya,” saran dr Syarif yang juga Ketua Divisi Kardiologi Anak RS Anak dan Bunda Harapan Kita itu.
Selain itu, sediakan obat-obatan sebagai pertolongan pertama pada anak. Dokter yang juga tim media Yayasan Sentuhan Kasih ini menyarankan Bunda untuk menyetok obat batuk biasa maupun obat panas. Untuk obat panas, jika berat badan akan berada di bawah 10 kilo, obat panasnya cukup yang mengandung parasetamol.
“Intinya, tingkatkan imunitas anak, hindari anak untuk kontak langsung dengan orang lain. Berikan mereka makanan bergizi dan susu serta multivitamin. Selebihnya, serahkan kepada Allah. Karena pada dasarnya, Allah telah menyiapkan antibodi sejak manusia lahir. Manusia diberikan kulit, diberikan lendir di dalam hidung, itu adalah bentuk antibodi alami,” ujarnya. (Vin)