Jakarta,Koranpelita.com
Operasi senyap yang dilakukan KPK dalam menangkap Ketua DPRD Muara Enim Aries HB dan eks Kepada Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Ramlan Suryadi, patut didukung semua pihak.
Hal tersebut disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020)
IPW memberi apresiasi pada strategi kerja KPK yang dipimpin Komjen Firli dalam penangkapan tersebut. Ada lima poin yang membuat KPK patut diapresiasi.
Pertama, tanpa kehebohan yang penuh pencitraan dan penyadapan, KPK tetap mampu menangkap tersangka korupsi.
Kedua, tersangka korupsi itu adalah Ketua DPRD dari partai penguasa PDIP.
Ketiga, Sumsel adalah kampung halaman Firli, sepertinya Firli hendak membersihkan kampung halamannya terlebih dahulu.
Keempat, penangkapan itu adalah pengembangan dari sidang pengadilan Tipikor.
Kelima, penangkapan ini dilakukan KPK di tengah maraknya wabah Corona. Artinya di tengah wabah virus, jajaran KPK tetap bekerja serius memburu para koruptor.
“Penangkapan ini diduga terkait kasus suap yang menjerat Bupati Muara Enim, Ahmad Yani, yang sedang menjalani persidangan karena korupsi terkait pengerjaan 16 proyek jalan dengan nilai total total Rp 129 miliar,” ujar Neta.
Ia menyebut, proyek di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan itu merupakan aspirasi DPRD setempat yang sumber pendanaannya dari APBD tahun 2019..(Iv)