Jakarta, Koranpelita.com
Dalam membentuk kesinambungan pembangunan infrastruktur di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi COVID-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penjajakan minat pasar (market sounding).
Skemanya Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek SPAM Regional Karian-Serpong senilai Rp2,21 triliun.
Dalam pertemuan dengan pejabatnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, prasarana dan sarana air minum merupakan salah satu infrastruktur dasar yang memberikan pengaruh vital pada kesehatan dan lingkungan. Pembangunan SPAM Regional Karian-Serpong melalui skema KPBU menjadi salah satu agenda yang menjadi prioritas dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur.
“Jadi apa yang kita lakukan hari ini pasti akan sangat bermanfaat saat Pandemi COVID-19 ini berlalu. Kita ingin proyek ini dapat terwujud, sekaligus memenuhi target RPJMN 2020-2024 untuk mencapai layanan akses air minum 100 persen,” kata Menteri Basuki, pekan lalu.
Menurut Menteri Basuki, SPAM Karian-Serpong selain memiliki nilai sosial ekonomi yang besar. Terutama untuk penyediaan air minum bagi warga Jakarta, juga menjadi salah satu upaya dari perbaikan lingkungan/ _environmental remediation_ bagi Kota Jakarta.
Hal ini untuk mencegah terus turunnya muka air tanah akibat penggunaan air tanah yang berlebihan di Jakarta.
“Kalau proyek SPAM Karian-Serpong ini nanti selesai, maka kita baru bisa mengeluarkan kebijakan melarang orang-orang memakai air tanah. Selama ini kebutuhan air dipasok hanya dari Jatiluhur, Jabar, sehingga tidak mencukupi,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki, jika SPAM Karian-Serpong ini selesai dan penurunan tanah di Jakarta bisa dihentikan karena kita bisa larang penggunaan air tanah. “Dengan demikian proyek SPAM Karian-Serpong ini adalah proyek besar karena dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih besar nanti,” ujar Menteri Basuki.
Didampingi Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, Meneteti PUPR mengaskan, pengerjaan proyek KPBU SPAM Karian-Serpong dapat dimulai konstruksinya pada 2021.
“Diharapkan tender secepatnya dan pada kuartal keempat 2020 sudah bisa tanda tangan kontrak, sehingga awal tahun 2021 dapat dimulai konstruksinya,” tegasnya.
Proyek SPAM Regional Karian-Serpong tersebut diperlukan karena terbatasnya cakupan layanan PAM Jaya untuk DKI Jakarta.
Sementara , Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang juga hadir dalam market sounding virtual mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi nasional,salah satu prioritas pemerintah dalam memobilisasi pendapatan negara .
Untuk menarik investasi dan memulihkan kondisi perekonomian.
“Kita tidak bisa berdiam diri di masa sulit ini. BKPM akan mendukung penuh menjadi garda terdepan dengan fasilitasi proses perijinan, konstruksi hingga finalisasi, bagi siapapun pemenang tendernya,” ujarnya.. (oto)