Surabaya, Koranpelita.com
Prajurit Siswa Pendidikan Intai Amfibi (Taifib) Angkatan ke-46 berhak menggunakan brevet para setelah berhasil mengikuti materi keparaan yang berlangsung selama empat minggu. Materi Keparaan ditutup dengan demo terjun freefall yang disaksikan langsung oleh Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Dankodiklatal) Laksda TNI Nurhidayat di hanggar Skuadron 400 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda Sidoarjo, Rabu, (14/4).
Tampak hadir dalam penyematan brevet tersebut Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Kodiklatal Laksma TNI Judijanto, M.Si., MA dan Komandan Kodikmar Kolonel Marinir Kolonel Marinir Sarjito dan Inspektur Kodiklatal Kolonel laut (P) Agus Priyatna, S.E., M.M.
Pelaksanaan demo terjun payung oleh Siswa Diktaifib terbagi dalam tiga run, adapun pesawat yang digunakan dalam demo terjun adalah Cassa CN 212 dibawah Wing Udara 1 Puspenerbal.
Dengan materi keparaan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang pasukan khusus TNI AL dalam hal teknik masuk dan keluar pesawat, melayang dan mengemudi, melipat parasut, teknik mendarat, teknik penguasaan prosedur emergency dan penguasaan tumpuan udara terbatas, sehingga siap mengaplikasikannya dalam kedinasan sebagai pasukan pengintai dan penyelidik dalam operasi amfibi dan operasi darat serta tugas-tugas khusus lainnya secara tim maupun perorangan.
Sebagai pasukan khusus TNI AL, mereka dituntut mampu melakukan infiltrasi dari empat media, yaitu darat, atas permukaan, bawah permukaan maupun media udara dengan segala macam bentuk dan tingkat kesulitan risiko yang tinggi, tentu membutuhkan tampilnya prajurit yang andal dan memiliki disiplin tinggi.(ay)