Banjarmasin, Koranpelita.com
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan ( Kalsel) terus mengevaluasi guna optimalisasi kinerja penanganan dan penanggulangan Covid-19.
Salahsatunya dengan menyiapkan alat pelindung diri (APD) hingga kini sudah berjumlah lebih 6.000 set yang sudah dibagikan
” Sampai hari ini APD kita sudah 6.000 lebih yang sudah dibagikan” ujar Ketua BPBD Provinsi Kalsel, H Wahyuddin, usai rapat bersama lintas Komisi DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Kamis (9/4/2020).
Alat pelindung diri tersebut dibagikan kepada semua rumah sakit rujukan, namun untuk rincian penggunaannya dirinya tidak mengetahui secara persis kepada siapa saja, karena hal tersebut menjadi ranah rumah sakit yang menangani pasien yang diduga terindap penyakit virus corona.
Begitu pula saat disinggung berapa total rapid test maupun PCR yang sudah dimiliki, Wahyuddin enggan menjawab karena itu sangat teknis dan merupakan kewenangan juru vicara tim covid.
” Nah kalo itu saya tidak tau persis berapa, karena itu ada di bagaian teknis kesehatan,” kata dia.
Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel ini, menyebutkan, dalam minggu ini juga pihaknya menarget kesiapan APD sebanyak 10.000 set.
Rapat kerja yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripuddin, juga dihadiri Kepala Bappeda, Fajar Desira, Bakueda, serta anggota Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan lainnya.
Diakhir bahasan, pimpinan rapat M Syaripuddin membacakan kesimpulan hasil rapat hari itu unuk dilakukan yaitu : 1. Memperhatikan insentif bagi kaum dan listrik masjid. 2. Meminta optimalisasi penggunaan rapid test dan PCR agar dapat mengetahui secara cepat dan melokalisasi potensi. 3. Insentif tenaga medis. 4. Dampak sosial ekonomi. 5. Penyampaian RKA sesuai instruksi Kemendagri dan terkait refokussing anggaran sehingga badan anggaran mempunyai bahan data untuk di bahas di APBD-P. (Ipik)