Cianjur, Koranpelita.com
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga saat ini masih berada dalam zona hijau. Tapi tidak boleh lengah, harus tetap waspada serta bergerak cepat melakukan berbagai upaya pencegahan agar tak ada warga Cianjur yang terinfeksi virus Corona.
Meskipun hingga saat ini belum ada satu pun warga Kabupaten Cianjur yang positif terinfeksi virus Corona, namun pemerintah daerah setempat tak henti melakukan pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyalah-artikan ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sebagai orang yang positif Covid-19, karena hal itu dapat menimbulkan kepanikan di masyarakat,” kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Dia berbcara gal itu, di Pendopo Kabupaten Cianjur, kemarin, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Tresna Gumilar, Kepala Diskominfosantik Cianjur Tedy Artiawan, Kabag Humas dan Keprotokolan Setda Cianjur Iyus Yusuf, dan Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal.
Menurut Yusman Faisal, saat ini di Cianjur tercatat 3 PDP dan 80 ODP. Untuk kasus PDP, mereka diisolasi, yakni 2 orang di RSUD Cimacan, dan satu lagi di RSUD Cianjur.
Pasien yang di Cimacan akan segera dirujuk ke Wisma Atlet di Jakarta yang telah dijadikan rumah sakit untuk menangani pasien suspect Covid-19.
Sedangkan yang 80 ODP, kata Yusman, tidak diisolasi.
Dari 80 ODP tersebut, 58 orang telah selesai diperiksa dan mereka dinyatakan negatif.
Belakangan ini di masyarakat ramai isu adanya warga yang positif Covid-19. Tapi setelah ditelusuri, ternyata tidak ada. Kalau pun ada yang yang sakit, yang disebut warga sebagai positif Corana, ternyata itu bukan karena infeksi virus Corona.
“Ada proses ketika seseorang dinyatakan ODP atau PDP, apalagi positif terpapar Covid-19,” kata Yusman.
Misalnya dengan melihat perjalanannya, apakah dia pernah ke luar negeri dalam beberapa hari ke belakang, atau bertemu dan bersentuhan dengan orang yang positif Corona.
“Selain itu, juga secara medis mereka diperiksa tim ahli yang terdiri dari dokter spesialis paru, dokter spesialis radiologi dan dokter spesialis patologi klinis. Jadi memang kami tidak gegabah menyebut seseorang positif terinfeksi Corona,” tutur Yusman.
Untuk mengantisipasi wabah Covid-19 ini, telah disiapkan lima rumah sakit rujukan, yakni RSUD Cianjur, RSUD Cimacan, RSUD Pagelaran, RSDH dan Rumah Sakit Bayangkara. “Secara keseluruhan kami telah menyiapkan 20 ruang isolasi,” ucapnya. (Man Suparman)