Semarang,Koranpelita.com
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah Jawa Tengah, mengundang perwakilan anak muda untuk berbicara di hadapan bupati walikota.
Anak-anak muda ini sengaja diundang Gubernur Jawa Tengah, agar mencekoki para pemangku wilayah dengan virus ekonomi kreatif.
Ganjar melakukan sesuatu di luar kebiasan itu, karena ingin seluruh Bupati/Wali Kota se Jawa Tengah membangun ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Caranya, dengan menggandeng dan memberikan akses sebesar-besarnya kepada generasi muda.
“Saya sengaja mengundang anak-anak muda dalam gelaran Musrenbang ini untuk mendengarkan ide segar mereka. Tadi itu ada usulan bagus, mereka memberikan gambaran yang baru soal industri kreatif. Ini bisa memberikan inspirasi, bahwa ada banyak hal yang bisa dikerjakan untuk meningkatkan ekonomi,” kata Ganjar usai Musrenbangwil Kedungsepur di Kota Lama Semarang, Rabu (11/3/2020).
Ganjar mengatakan, selama ini dirinya selalu memberikan pembinaan kepada anak muda untuk mengoptimalkan potensi masing-masing. Belum lama ini, dirinya melaunching coworking space yang digunakan sebagai tempat berlatih para startup muda di Jateng.
“Tidak perlu berpikir besar untuk menggerakkan seluruh potensi ekonomi kreatif se Jateng, tapi bisa yang kecil-kecil dulu. Misalnya Kota Lama di Semarang ini, siapa yang mau mengembangkan ekonomi kreatif di sini kalau bukan anak-anak muda. Nanti kami akan berikan pendampingan dan pembinaan,” imbuhnya.
Tak hanya perkotaan, peran anak muda dalam pengembangan ekonomi kreatif lanjut Ganjar juga bisa digalakkan hingga ke tingkat desa. Di Lasem Rembang misalnya, disana ada tempat yang bisa dijadikan pengembangan industri kreatif anak muda.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh Bupati/Wali Kota agar peduli terhadap optimalisasi peran anak muda di daerah masing-masing.
“Entah seni, film, kriya dan lainnya itu bisa dibuat. Saya minta kawan-kawan muda ini aktif dan tidak hanya menunggu. Nanti kami dorong seluruh Kabupaten/Kota memberikan ruang pada kawan-kawan ini agar eksis. Tidak hanya pada tataran konsep, tapi aksi nyata di lapangan,” tutupnya..(sup)