Berakhir, Dukungan  Indonesia Paska Kebakaran Hutan di Australia

 

Jakarta, Koranpelita.com

Personel gabungan TNI dan Australian Defence Force (ADF) telah memasuki hari ke-28 dalam penyelenggaraan operasi _Bushfire Assist_ di Australia. Mereka yang bertugas di kawasan Blue Mountain itu akan mengakhiri dukungan  awal Maret 2020 nanti.

Hal tesebut disampaikan Direktur Peringatan Dini BNPB Afrial Rosya di Sydney, Australia Kamis (28/2).

Pencapaian para personel tersebut telah sesuai dengan perencanaan operasi yang disepakati bersama antara BNPB dan ADF. Tim gabungan ADF dan TNI – BNPB akan ditarik dari lapangan tepatnya pada 1 Maret 2020 nanti. Personel TNI yang dikirimkan untuk misi dukungan penanganan kebakaran hutan dan lahan ini berjumlah 41 orang dan BNPB 2 orang.

Selama melakukan operasi _Bushfire Assist_, mereka bermukim di barak Pangkalan Angkatan udara Richmond dan barak pelatihan angkatan darat di Marrangaroo. Hingga hari ini, tim gabungan TNI dan ADF masih melaksanakan operasi untuk membuka dan membersihkan akses jalan dan lahan dari sisa-sisa kebakaran wilayah Lithgow dan Colo Height yang berada di negara bagian New South Wales.

Pembersihan tersebut dilakukan untuk menjamin akses jalan di wilayah itu aman bagi masyarakat setempat. Di samping itu, pembersihan ini sangat penting untuk menghindari bahaya lanjutan apabila pengendara atau penduduk setempat melintasi sepanjang jalan yang pepohonannya sudah terbakar. Wilayah-wilayah yang menjadi target tersebut telah disepakati oleh pemerintah lokal bersama tim gabungan TNI dan ADF.

Tim gabungan yang terdiri dari Grup Sakti dan Ubique mendapatkan apresiasi dari Dewan Masyarakat Lithgow atas kontribusi dalam penanganan dampak kebakaran hutan dan lahan di kawasan tersebut.

“Dewan masyarakat Lithgow pada kesempatan tersebut mengundang tim gabungan ADF dan TNI-BNPB untuk makan siang bersama dan sekaligus menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Indonesia yang sudah membantu dalam penanganan dampak kebakaran hutan dan lahan,” ucap Afrial.

“Mereka (dewan masyarakat) menyampaikan bahwa ini merupakan pengalaman berharga dan langka di Australia, dimana masyarakat bersama militer bekerja sama dalam penanggulangan dampak bencana,” tambah Afrial.

Kebakaran hutan di Australia pada periode 2019 – 2020, tepatnya pertengahan Januari 2020 ini, berdampak pada berbagai aspek. Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), total hutan terbakar seluas 18 juta hektar. Kebakaran hebat itu menghancurkan 5.900 bangunan termasuk 2.800 rumah warga. (djo)

Agus Wibowo
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB

About redaksi

Check Also

Dankodiklatal Tinjau Gladi Serbuan Operasi Amfibi di Pantai Banongan Situbondo

Surabaya, koranpelita.com Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah selaku Direktur Latihan (Dirlat) Latihan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca